Jumat 29 May 2020 13:04 WIB

Inggris Tutup Gerakan Tepuk Tangan untuk Pekerja Medis

Warga Inggris memberikan apresiasi kepada petugas medis.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Orang-orang mendukung NHS (Layanan Kesehatan Nasional) saat turut serta dalam tepuk tangan untuk para penjaga  di luar Rumah Sakit Chelsea dan Westminster di London Kamis (16/4). Tepuk tangan dilakukan setiap Kamis pukul 8 malam waktu setempat itu berlangsung di seluruh Inggris untuk memberikan penghargaan kepada para pekerja kesehatan, layanan darurat, layanan bersenjata, pengemudi jasa pengiriman, pekerja toko, guru, pengumpul limbah, produsen, pekerja pos, petugas kebersihan, dokter hewan, insinyur dan untuk semua orang yang membantu dan menjaga negara tetap berjalan ditengah wabah Covid-19 dimana kebanyakan orang tetap dirumah akibat lockdown.
Foto: AP Photo/Alberto Pezzali
Orang-orang mendukung NHS (Layanan Kesehatan Nasional) saat turut serta dalam tepuk tangan untuk para penjaga di luar Rumah Sakit Chelsea dan Westminster di London Kamis (16/4). Tepuk tangan dilakukan setiap Kamis pukul 8 malam waktu setempat itu berlangsung di seluruh Inggris untuk memberikan penghargaan kepada para pekerja kesehatan, layanan darurat, layanan bersenjata, pengemudi jasa pengiriman, pekerja toko, guru, pengumpul limbah, produsen, pekerja pos, petugas kebersihan, dokter hewan, insinyur dan untuk semua orang yang membantu dan menjaga negara tetap berjalan ditengah wabah Covid-19 dimana kebanyakan orang tetap dirumah akibat lockdown.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Warga Inggris turun ke depan pintu dan balkon untuk melakukan gerakan Clap for Carers terakhir kali pada Kamis (28/5). Momen penutup ini terjadi setelah Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan pelonggaran lockdown yang mulai berlaku pekan depan.

Gerakan yang ditujukan untuk memberikan apresiasi terhadap petugas kesehatan di garis depan krisis virus corona ini sudah berjalan 10 pekan. Akhirnya momen ini dapat berakhir saat kasus di Inggris mulai menurun dan pelonggaran akan diberlakukan.

Baca Juga

Momen terakhir ini menjadi bentuk solidaritas yang emosional di antara warga yang bertahan terhadap pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran Covid-19. Saat ini virus corona telah menyebabkan kematian lebih dari 48.000 di Inggris.

Setelah Johnson mengumumkan pelonggaran pembatasan kegiatan, dia bertepuk tangan di luar kantor Downing Street. Sedangkan warga di seluruh negeri bergabung, dengan tayangan TV yang memperlihatkan orang-orang membenturkan pot, bertepuk tangan, dan bersorak.

Sosok yang menginisiasi gerakan Clap for Carers, Annemarie Plas, telah menyarankan bahwa ini harus menjadi pekan terakhir. Dia ingin gerakan bertepuk tangan mingguan ini berakhir pada puncaknya yang ditunggu banyak orang karena jumlah kasus menurun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement