Senin 01 Jun 2020 12:57 WIB

Wuhan Pertama Kali tak Ada Kasus Baru Covid-19 Tanpa Gejala

Wuhan mulai memperluas uji kasus Covid-19 tanpa gejala atau asimtomatis.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Siswa kelas sembilan mengikuti tes wajib virus corona di sebuah sekolah di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, Kamis (14/5). Imbas adanya pasien virus crona baru, pemerintah berencana untuk menguji semua warga negara
Foto: EPA-EFE / PENG NIAN
Siswa kelas sembilan mengikuti tes wajib virus corona di sebuah sekolah di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, Kamis (14/5). Imbas adanya pasien virus crona baru, pemerintah berencana untuk menguji semua warga negara

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kota Wuhan, China, tak melaporkan adanya kasus asimtomatis baru Covid-19 pada Ahad (31/5). Itu merupakan pertama kalinya sejak ibu kota Provinsi Wuhan itu merilis angka terkait pembawa virus yang tak menunjukkan gejala.

Dilansir laman Xinhua, Senin (1/6), komisi kesehatan Wuhan melakukan lebih dari 60 ribu tes asam nukleat pada Ahad lalu. Mereka tak menemukan adanya kasus asimtomatis baru. Wuhan mulai memperluas uji asam nukleat pada 14 Mei lalu. Hal itu dilakukan untuk mengetahui jumlah kasus tanpa gejala.

Baca Juga

Sebanyak 6,5 juta tes Covid-19 dilakukan antara 14 dan 23 Mei. Jumlah tes terbanyak dilakukan pada 22 Mei. Saat itu, otoritas kesehatan Wuhan melakukan lebih dari 1,4 juta tes asam nukleat. Komisi Kesehatan Wuhan mengatakan semua tes itu bersifat sukarela dan gratis. Namun, prioritas diutamakan kepada warga yang tinggal di dekat klaster baru Covid-19, yakni sebuah kompleks perumahan bernama Sanmin dan area padat penduduk.

Pada 9 Mei lalu, Wuhan melaporkan satu kasus baru Covid-19. Itu merupakan kasus pertama yang tercatat di kota itu sejak 3 April. Warga yang positif terinfeksi itu tinggal di kompleks perumahan Sanmin. Empat orang yang juga tinggal di sana kemudian turut dinyatakan terinfeksi Covid-19. Otoritas kesehatan Wuhan segera menetapkan tempat tersebut sebagai klaster baru Covid-19.

Penemuan kasus-kasus tersebut, mendorong Wuhan memperluas pengujian Covid-19 terhadap warganya. Selain menyaring kembali warga yang kemungkinan terinfeksi, pengujian dilakukan untuk lebih memahami jumlah kasus tanpa gejala.

Sejak Desember tahun lalu, Wuhan melaporkan lebih dari 50 ribu kasus Covid-19 dengan korban meninggal sedikitnya 3.860 jiwa. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement