Jumat 05 Jun 2020 10:01 WIB

Malaysia Terbitkan Panduan untuk Siswa Saat New Normal

Malaysia menerbitkan panduan kegiatan belajar aktif kembali masa Covid-19.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Malaysia menerbitkan panduan kegiatan belajar akfit kembali masa Covid-19. Ilustrasi warga Malaysia beraktivitas di Kuala Lumpur.
Foto: Antara/Rafiuddin Abdul Rahman
Malaysia menerbitkan panduan kegiatan belajar akfit kembali masa Covid-19. Ilustrasi warga Malaysia beraktivitas di Kuala Lumpur.

REPUBLIKA.CO.ID, KAJANG – Kementerian Pendidikan Malaysia (MKN) menerbitkan panduan kesehatan pencegahan corona di lingkungan sekolah. Kenormalan baru yang mesti dijalani siswa di antaranya pengecekan suhu sebelum masuk sekolah dan makan di kelas selama jam istirahat.

Menteri Pendidikan Malaysia, Mohd Radzi Md Jidin, mewajibkan guru membawa alat pengecekan suhu tubuh. Tujuannya agar guru bisa setiap saat mengecek kondisi muridnya. Jika ada murid yang menunjukkan gejala corona, tindakan lebih lanjut akan diambil.

Baca Juga

"Tiap sekolah wajib punya ruang isolasi. Jika ada murid bergejala corona maka dibawa ke sana sambil menunggu petugas kesehatan terdekat tiba," kata Mohd Radzi dilansir dari Bernama pada Kamis (4/6).

Mohd Radzi mengakui tingginya suhu siswa tak lantas langsung dicurigai tertular corona. Siswa diberi kesempatan dua kali pengecekan suhu tubuh untuk mendapat hasil pasti.

"Sebagian siswa ada jalan dan naik sepeda ke sekolah hingga suhunya bisa menjadi tinggi karena lelah. Mereka akan diberi waktu istirahat agar suhu tubuhnya kembali normal sebelum dicek lagi," ujar Mohd Radzi.

Panduan kesehatan untuk sekolah sudah mulai dibagikan sekaligus diunggah di situs MKN pada Kamis. Total panduan itu terdiri atas 34 halaman hasil kerjasama MKN dengan Kementerian Kesehatan (MOH).

MKN mengatur pembatasan sosial di kantin. Siswa diizinkan jajan pada jam istirahat secara bergantian demi mencegah kepadatan. Kemudian, siswa makan atau minum di kelasnya saja.

Siswa juga harus menjaga jarak di kelas minimal satu meter. Siswa tak diizinkan duduk berdekatan. Lalu, jumlah siswa yang berlebih akan ditempatkan di kelas lain.

Hingga saat ini MKN belum memutuskan kapan sekolah kembali dibuka secara penuh. MKN ingin memastikan panduan tersebut dipahami sekolah lebih dahulu agar bisa segera diterapkan.

"Kami sepenuhnya berharap siswa akan menjalankan pembatasan sosial selama di sekolah sekaligus di perjalanan dari dan menuju sekolah," ucap Mohd Radzi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement