Selasa 09 Jun 2020 08:48 WIB

Twitter akan Kembalikan Kebijakan Permintaan Verifikasi Akun

Twitter mengentikan verifikasi akun pengguna pada 2017.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Twitter
Foto: EPA
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter dikabarkan akan mengembalikan permintaan verifikasi akun. Setelah bertahun-tahun menunda janji memperbaiki kebijakan verifikasi yang berantakan, kini Twitter mungkin akan segera memudahkan pengguna untuk mendapatkan tanda centang biru di sebelah nama akun twitter.

Seperti yang dilansir dari Engadget, Selasa (9/6), perusahaan sebelumnya mengizinkan pengguna untuk meminta verifikasi, tetapi menghentikan fitur pada 2017, setelah Twitter memverifikasi supremasi kulit putih.

Baca Juga

Menurut tangkapan layar yang diunggah oleh peneliti aplikasi Jane Manchun Wong, perusahaan sedang mengerjakan fitur baru yang akan memungkinkan pengguna meminta verifikasi. Gambar-gambar, yang tidak diperdebatkan oleh Twitter, menunjukkan fitur permintaan verifikasi di pengaturan akun aplikasi.

Pengembalian permintaan verifikasi tampaknya akan disertai perubahan kebijakan yang lebih besar. Di antara perubahan tersebut adalah pedoman tertulis yang memperjelas kualifikasi untuk verifikasi, seperti yang dilaporkan oleh TechCrunch. Masih belum jelas apa tepatnya atau seberapa besar rencana Twitter untuk mengubah aturan saat ini.

CEO Jack Dorsey sebelumnya menggambarkan verifikasi sebagai kehancuran dan mengatakan ia ingin verifikasi status terbuka untuk semua orang. Tetapi paling tidak, proses yang lebih terbuka dengan persyaratan khusus dapat menjernihkan banyak kebingungan seputar verifikasi dan cara kerjanya.

Meskipun sempat menjeda verifikasi publik pada 2017, perusahaan terus memverifikasi ribuan akun secara diam-diam setiap bulan melalui proses backchannel yang hanya tersedia bagi mereka yang memiliki koneksi ke karyawan Twitter.

Baru-baru ini, perusahaan meningkatkan verifikasi pada dokter dan ahli kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya mempromosikan informasi otoritatif tentang COVID-19. Tetapi upaya itu telah membingungkan bagi mereka yang mencari status terverifikasi.

Untuk saat ini, Twitter tidak mengatakan kapan proses baru ini mungkin dilaksanakan atau bagaimana cara kerjanya. Fakta bahwa permintaan verifikasi sekarang telah muncul, menunjukkan perusahaan setidaknya bergerak lebih dekat ke arah pemeriksaan verifikasi yang telah lama ditunggu-tunggu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement