REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai antrean calon penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor pada hari kedua kerja, Selasa (9/6), sudah lebih cair. Meskipun tetap ramai, antrean sudah lebih dinamis dibandingkan dengan Senin lalu.
"Saya melihat antrean calon penumpang KRL masih tetap panjang, tapi petugas di Stasiun Bogor bisa mengaturnya dengan baik sehingga pengantre tidak menunggu terlalu lama," kata Bima Arya di Stasiun Bogor, Selasa (9/6).
Antrean cukup panjang tampak terlihat di Stasiun Bogor mulai pukul 05.30 WIB sampai sekitar pukul 07.00 WIB. Namun, petugas di Stasiun Bogor membagi antrean tersebut menjadi tiga bagian, mulai dari pelataran luar stasiun, di tengah stasiun, dan di peron kereta, sehingga antrean tersebut bisa bergerak lebih cepat.
Menurut Bima Arya, antrean calon penumpang pada Senin kemarin dan Selasa hari ini baru sekitar 40 persen dari normal, tetapi sudah ramai. "Bagaimana kalau pada pekan depan mal sudah dibuka, pasti akan lebih ramai lagi," katanya.
Kalau sudah sangat ramai, menurut dia, akan terjadi keramaian, tidak hanya di stasiun, tetapi di dalam gerbong kereta. "Ini harus diantisipasi," katanya.
Karena itu, Bima Arya mengusulkan pengaturan jam kerja pada kantor-kantor di Jakarta dengan menerapkan waktu kerja secara shift, yakni berangkat kerja pukul 08.00 WIB dan ada yang berangkat kerja pukul 13.00 WIB. Menurut Bima Arya, pada Senin (8/6) malam dirinya mengikuti konferensi video yang juga dihadiri oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Perhubungan Budi Karya. "Kepada Pak Menteri, saya sudah menyampaikan usulan sistem shift tersebut," katanya.