Rabu 17 Jun 2020 22:48 WIB

Ibu Hamil Lebih Aman dari Covid-19, Ini Penjelasan Dokter

Produksi hormon estrogen yang lebih tinggi buat faktor inflamasi turun.

Ilustrasi ibu hamil.
Foto: Photo by freestocks from Pexels
Ilustrasi ibu hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter kandungan dari Mochammad Hud Suhargono SpOG mengatakan ibu hamil cenderung lebih aman dari infeksi virus Covid-19. Ini karena ibu hamil banyak memproduksi hormon estrogen di dalam tubuh.

"Ada teori juga yang mengatakan bahwa produksi hormon estrogen yang lebih tinggi saat hamil, membuat faktor inflamasi turun. Sehingga pada saat hamil, lebih aman dari perempuan tidak hamil," ujar Hud dalam diskusi "Penguatan Kapasitas Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas" yang diselenggarakan Pita Putih Indonesia secara daring di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Dia menambahkan hormon estrogen merupakan reseptor yang mempengaruhi respon sel dalam melawan infeksi. Sehingga secara statistik perempuan lebih aman dari Covid-19 dibandingkan laki-laki yang mana jumlahnya mencapai 60 persen. "Perempuan lebih aman dalam hal penularan Covid-19 karena estrogen yang beredar, relatif akan memberikan efek protektif karena mengurangi resptor penghantar virus itu," jelas dia.

Kemudian jika dilihat lagi untuk kasus positif Covid-19 dengan jenis kelamin perempuan, lanjut dia, maka lebih banyak diderita perempuan yang tidak hamil. Dengan kata lain, kehamilan melindungi dari yang tidak hamil.

Kondisi hamil juga tidak mempengaruhi tingkat keparahan jika ibu hamil tersebut terinfeksi virus. Begitu juga dengan kekritisan sakitnya. Dengan kata lain, kehamilan bukanlah sesuatu yang memperburuk kondisi.

"Angka kematian ibu hamil karena terinfeksi Covid-19, hampir sama dengan yang meninggal bukan karena Covid-19. Dengan demikian, yang bermasalah bukan Covid-19 tetapi karena ibu hami tersebut kesulitan dalam mengakses layanan maternal akibat terdampak Covid-19," terang dia lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement