REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menghentikan program perlindungan imigran ilegal yang masuk ke negara itu ketika anak-anak, DACA (Deferred Action for Childhood Arrivals), dalam enam bulan ke depan.

Pemerintahan Presiden Donald Trump melihat program tersebut tak sesuai hukum, dan Mahkamah Agung AS juga tidak menolak akan hal itu. Keputusan tersebut diungkap Pejabat Menteri Keamanan Dalam Negeri Chad Wolf dalam wawancara dengan NBC, Ahad (21/6).

"Tidak pernah sekalipun mereka menyebut bahwa program ini sesuai aturan hukum. Mereka hanya tidak menyukai dasar usulan serta prosedur yang kami lakukan," kata Wolf.

Sebelumnya, pada Kamis (18/6) pekan lalu, Mahkamah Agung AS menghambat upaya Trump untuk menutup kebijakan DACA yang digagas pada 2012 oleh mantan presiden periode sebelumnya, Barack Obama. Tercatat sekitar 649.000 imigran terlindungi dari deportasi dengan program itu.