REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono berbuntut panjang. Pimpinan Majelis Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, majelis kehormatan partai telah menggelar sidang terkait pernyataan Arief Poyuono tersebut pada Selasa (23/6) kemarin.
"Arief Poyuono selaku teradu tidak hadir, baik secara fisik maupun virtual," kata Habiburokhman yang dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (24/6).
Habiburokhman mengungkapkan, meski yang bersangkutan tidak hadir, majelis kehormatan partai memutuskan tetap melanjutkan agenda persidangan. Pada sidang kemarin, poin-poin pengaduan terhadap Arief sudah disampaikan.
Juru bicara Partai Gerindra itu mengatakan, sebagian majelis kehormatan Partai Gerindra juga telah memberikan pendalaman terhadap pernyataan Arief tersebut. "Sidang akan dilanjutkan minggu depan dengan agenda lanjutan pendalaman oleh anggota majelis dan mendengar keterangan saksi-saksi," ujarnya.
Sebelumnya, Arief Poyuono dalam wawancaranya di kanal Youtube Kanal Anak Bangsa mengatakan, isu kemunculan PKI dimainkan oleh "kadrun". Selain itu, dirinya menyebut isu PKI dimunculkan oleh orang-orang yang tidak menginginkan adanya perdamaian di Indonesia. Hingga saat ini, Arief belum merespons alasan dirinya tidak hadir dalam sidang majelis kehormatan tersebut.