Rabu 24 Jun 2020 16:27 WIB

PBB Kritik Kurangnya Koordinasi Global untuk Tangani Corona

Tindakan terpisah dari banyak negara dinilai tidak akan mengalahkan pandemi corona.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Sekjen PBB Antonio Guterres
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Sekjen PBB Antonio Guterres

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengkritik kurangnya koordinasi internasional dalam penanganan Covid-19. Dia memperingatkan kebijakan yang melakukan sesuatu secara sendiri-sendiri oleh banyak negara tidak akan mengalahkan pandemi.

"Ada kurangnya koordinasi di antara negara-negara dalam menanggapi Covid," kata Guterres dalam sebuah wawancara dengan Associated Press pada Selasa (23/6).

Baca Juga

Menurutnya, saat ini yang perlu dilakukan adalah membuat negara-negara memahami bahwa dengan bertindak secara terpisah, mereka menciptakan situasi yang keluar kendali. Koordinasi global adalah kunci untuk penanganan pandemi Covid-19.

Koordinasi dalam konteks ini tak hanya menyatukan kapasitas semua negara, tapi juga bekerja sama dalam hal perawatan, mekanisme pengujian, dan vaksin yang dapat diakses semua pihak. "Ini adalah cara kita mengalahkan pandemi," ujarnya.

Pada 23 Maret lalu, Guterres telah menyerukan gencatan senjata global untuk semua konflik yang tengah berlangsung di berbagai negara. Hal itu perlu dilakukan agar penanganan wabah di negara-negara terkait dapat dilakukan secara maksimal.

Namun, Guterres mengakui bahwa seruannya hanya memperoleh respons yang terbatas. "Saya frustrasi, tentu saja, dengan kurangnya kerja sama internasional pada saat ini. Tapi saya berharap bahwa generasi baru akan dapat membuat perubahan di masa mendatang," katanya.

Kasus Covid-19 global telah menembus angka 9,2 juta. Sebanyak 477 ribu orang telah meninggal akibat pandemi. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement