REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Happy Salma menyimpan rasa terima kasih yang besar terhadap karya sastra yang dia baca. Sastra membawa Happy ke banyak fase penting dalam hidup, bahkan dianggapnya sudah menghindarkan hal-hal buruk.
Happy mengatakan, dirinya sangat suka membaca. Buku-buku merupakan sahabat karibnya. Ketika membintangi puluhan judul sinetron di awal karier, Happy mengisi waktu luang syuting kejar tayang dengan membaca buku.
"Sastra menyelamatkan saya dari pikiran-pikiran sesat, masih muda, saat itu 20-an, kadang kalau bosan bisa melakukan hal-hal yang akan saya sesali ketika lebih dewasa," kata Happy saat menjadi bintang tamu Cabin Fever, beberapa waktu lalu.
Selain rajin membaca, Happy menuangkan gagasan lewat karya tulis. Dia menulis sejumlah cerpen dan artikel, mengirimkannya ke media, bahkan menerbitkan buku. Kecintaan pada sastra juga membawa Happy ke dunia teater.
Perempuan 40 tahun kelahiran Sukabumi itu semula terjun ke dunia teater atas ajakan seorang sahabat. Selanjutnya, dia tersadar seni pertunjukan adalah medium tepat untuk membumikan dan menyebarluaskan karya sastra.
Dengan mengalihwahanakan karya sastra dalam bentuk pementasan, bisa menjangkau audiens yang lebih luas. Pemeran pentas Nyai Ontosoroh itu pelan-pelan menemukan formula untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap sastra dan teater.
Pada Oktober 2007, Happy bersama seorang rekan mendirikan yayasan nirlaba Titimangsa Foundation. Dia memaksudkan yayasan itu sebagai rumah dan ruang bagi siapa saja yang memiliki minat terhadap karya sastra, kepenulisan, dan seni pertunjukan.
"Saya menemukan kebahagiaan luar biasa. Selalu ada banyak kejutan menarik dalam prosesnya. Terkadang mendapat ide dan inspirasi dari imajinasi serta intuisi, logika tidak berlaku," ucap ibu dua anak tersebut.