Sabtu 27 Jun 2020 05:12 WIB

Basarah Jelaskan Alasan PDIP Laporkan Pembakaran Bendera

PDI Perjuangan bersedia memaafkan oknum-oknum yang telah membakar bendera.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menjelaskan alasan PDIP memilih menindaklanjuti insiden pembakaran bendera PDI Perjuangan oleh massa penolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) melalui jalur hukum. Basarah mengatakan pelaporan itu karena Indonesia adalah negara hukum. 

"Atas dasar pertimbangan itulah, serta untuk memberikan pendidikan politik dan cara berdemokrasi berdasar atas hukum yang baik dan berkeadaban, dengan sadar namun juga dengan sangat terpaksa kami menempuh langkah hukum dan melaporkan kepada aparat penegak hukum atas berbagai aksi kekerasan dan fitnah yang dilakukan oleh oknum-oknum yang telah mencederai semangat demokrasi kita," ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Jumat (26/6).

Baca Juga

Ia menerangkan PDIP merasa kecewa dan diperlakukan tidak adil atas insiden pembakaran bendera PDI Perjuangan oleh massa penolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Ia juga menyayangkan berbagai fitnah yang dialamatkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. 

Kendati demikian, PDI Perjuangan bersedia memaafkan oknum-oknum yang telah membakar bendera PDI Perjuangan dan memfitnah Megawati apabila yang bersangkutan mengakui kesalahannya. "Sebagai bangsa yang menganut paham kekeluargaan kami akan membuka pintu maaf apabila oknum-oknum yang telah membakar bendera partai kami dan memfitnah Ketua Umum PDI Perjuangan punya niat baik untuk mengakui kekeliruannya dan kesalahannya," ungkapnya.

Di sisi lain, Basarah mengatakan, Megawati mengimbau agar kader baik di daerah maupun di pusat untuk tidak mudah terpancing terkait peristiwa tersebut. "Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri telah merespons dengan cara yang tegas tetapi arif bijaksana," kata dia.

Ia mengatakan Megawati mengeluarkan perintah harian kepada segenap kader-kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia untuk senantiasa mawas diri dan tidak terpancing. Perintah harian ini ditujukan baik kepada level pengurus partai mulai dari DPP hingga pengurus Anak Ranting, kader partai yang duduk di DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota seluruh Indonesia maupun yang menjadi kepala dan wakil kepala daerah di seluruh Indonesia hingga jajaran eksekutif tingkat pusat.

"Senantiasa mawas diri dan tidak terpancing terhadap berbagai upaya provokasi dan adu domba serta menjaga persatuan bangsa Indonesia," kata Basarah 

Basarah menambahkan, Megawati juga telah mengingatkan kepada segenap kader PDI Perjuangan untuk memegang teguh Pancasila sebagai suluh perjuangan dalam menghadapi setiap ancaman dan masalah kebangsaan yang muncul. 

Pada Jumat siang, Ketua Komisi III DPR RI Herman Heri melakukan kunjungan ke Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/6). Herman menyebut, kedatangannya itu untuk bertemu Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana dan membahas aksi pembakaran bendera PDIP saat demo RUU HIP yang digelar di depan Gedung DPR RI, Rabu (24/6) lalu. 

Ia  juga membantah bahwa kedatangannya tersebut untuk intervensi Polri dalam menyelidiki kasus tersebut. "Saya ke Polda Metro Jaya hari ini berdiskusi dengan Kapolda dan Dirkrimum terkait dengan pembakaran bendera PDI Perjuangan yang dilakukan beberapa waktu lalu," kata Herman saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (26/6). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement