Sabtu 27 Jun 2020 17:07 WIB

Yuri: Penambahan Kasus Covid di Beberapa Daerah Cukup Tinggi

Yurianto meminta dinkes di daerah intervensi lebih cepat terkait penanganan Covid-19.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.
Foto: BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, penambahan kasus baru positif Covid-19 di beberapa daerah masih cukup tinggi. Ia meminta dinas kesehatan (dinkes) melakukan intervensi lebih cepat lagi.

"Kami menyampaikan kepada dinas kesehatan bahwa ini harus dilakukan intervensi yang lebih cepat lagi," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (27/6).

Baca Juga

Yuri mengatakan, intervensi penyebaran Covid-19 yang dilakukan bukan hanya terkait dengan banyaknya kasus. Intervensi juga harus dilakukan terhadap tingginya jumlah kasus per 100 ribu orang, yang kemudian bisa direpresentasikan sebagai tingkat risiko ancaman tertular.

Menurut Yuri, penambahan kasus baru di beberapa daerah masih cukup tinggi. Semuanya terjadi karena sumber penularan masih berada di tengah masyarakat.

Ia menuturkan, beberapa orang yang sakit dan terinfeksi Covid-19 sehingga berpotensi menularkan, tetapi tidak melakukan isolasi secara baik. Mereka juha tidak melakukan upaya menjaga orang lain agar tidak tertular seperti menggunakan masker yang benar.

Kemudian masih banyaknya masyarakat yang tidak melindungi diri sendiri dengan cara menjaga jarak, menggunakan masker, serta mencuci tangan. Yuri mengatakan, hal-hal seperti itu menjadi kendala untuk memutuskan rantai penularan virus corona.

"Untuk saudara-saudara kita yang terinfeksi Covid-19 dan berada ditengah-tengah kita dan tidak melakukan isolasi secara baik, secara mandiri, inilah yang kemudian akan menyebabkan penambahan kasus yang terus-menerus," kata Yuri.

Ia juga menyampaikan lima provinsi dengan penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi di atas 100. Daerah terbanyak yang menyumbang kasus baru adalah Jawa Timur dengan penambahan 277 kasus dan 190 sembuh.

Kemudian, penambahan kasus positif Covid-19 dari DKI Jakarta sebanyak 203 kasus baru dan 68 sembuh. Jawa Tengah 197 kasus baru dan 22 sembuh, Sulawesi Selatan 146 kasus baru dan 41 kasus sembuh, serta Bali 106 kasus dan 21 sembuh.

Yurianto juga menyebutkan, 18 provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif Covid-19 di bawah 10 kasus. Secara nasional, penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.385 kasus pada Sabtu (27/6) pukul 12.00 WIB, sehingga total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 52.812 orang.

Di sisi lain, ada empat provinsi yang hari ini melaporkan tidak ada penambahan kasus sama sekali di antaranya Kepulauan Riau, Riau, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo. Sementara, ada daerah dengan beberapa kasus sembuh yang lebih banyak dibandingkan dengan kasus baru yang dilaporkan.

Daerah itu antara lain, Kalimantan Selatan yang melaporkan 93 kasus sembuh dan 53 kasus baru. Kemudian Maluku menyumbang jumlah pasien sembuh sebanyak 22 orang dan 14 kasus baru, Kalimantan Barat delapan kasus baru dan 10 orang sembuh, serta Sumatera Barat terdapat dua kasus baru dan 10 pasien sembuh.

"Total sembuh yang kita catat pada hari ini adalah sebanyak 576 orang sehingga totalnya menjadi 21.990 orang," tutur Yuri.

Pemerintah juga menyampaikan data penambahan kasus meninggal sebanyak 37 orang, sehingga totalnya menjadi 2.720 orang. Sementara, orang dalam pemantauan mencapai 40.542 orang dan pasien dalam pengawasan sebanyak 13.522 orang.

photo
10 besar daerah dengan rasio kasus Covid-19 tertinggi. - (Infografis Republika.co.id)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement