REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro mengakui, Lion Air Group mengumumkan pengurangan tenaga kerja Indonesia dan asing (expatriate). Menurutnya, metode pengurangan berdasarkan masa kontrak kerja berakhir dan tidak diperpanjang.
"Lion Air Group sedang berada di masa sulit dan menantang, atas kondisi terbentuk dari akibat Covid-19 serta memberikan dampak luar biasa yang mengakibatkan situasi penuh ketidakpastian," kata Danang dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Senin (6/7).
Dikatakan Danang, keputusan berat tersebut diambil dengan tujuan utama sebagai strategi sejalan mempertahankan kelangsungan bisnis dan perusahaan tetap terjaga. Merampingkan operasi perusahaan, mengurangi pengeluaran dan merestrukturisasi organisasi di tengah kondisi operasional penerbangan yang belum kembali normal sebagai dampak pandemi Covid-19.
Kemudian dalam tindakan proaktif berdasarkan mitigasi guna menjaga kelangsungan dimaksud, pada kondisi pendapatan yang sangat minimal, karena terjadi pembatasan perjalanan dan penghentian sementara operasional penerbangan. "Sejak mulai beroperasi kembali yang dijalankan secara bertahap, Lion Air Group rata-rata mengoperasikan 10-15 persen dari kapasitas normal sebelumnya yakni rerata 1.400-1.600 penerbangan per hari," kata Danang.