Jumat 10 Jul 2020 05:42 WIB

Ratusan Ribu WNI Terdampak Pandemi Kembali ke Tanah Air

Paling banyak WNI yang pulang ke Tanah Air berasal dari Malaysia.

Rep: fergi nadira/ Red: Hiru Muhammad
Para Warga Negara Indonesia (WNI) di Yaman, yang akan pulang ke tanah air, disambut anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menjemputnya menggunakan pesawat jenis Boeing 737-400, Rabu (8/4).
Foto: Antara/ Puspen TNI, Kolonel Inf Bernardus Rob
Para Warga Negara Indonesia (WNI) di Yaman, yang akan pulang ke tanah air, disambut anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menjemputnya menggunakan pesawat jenis Boeing 737-400, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekurangnya 124.193 Warga Negara Indonesia (WNI) telah kembali ke tanah air sejak Maret 2020 hingga Rabu (8/7). Para WNI kembali ke RI akibat dari krisis pandemi yang terjadi di seluruh dunia.

"Yang bertambah 2.555 orang dari angka sepekan sebelumnya (atau meningkat 2,1 persen)," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam briefing pekanan penanganan Covid-19 yang disiarkan secara live di Youtube Channel Sekretariat Kepresidenan RI, Kamis (9/7).

Retno mengatakan, paling banyak WNI pulang ke Tanah Air berasal dari Malaysia. Jika dihitung hari ini, kenaikan WNI yang kembali mencapai 71,4 persen dari total WNI yang kembali atau sebanyak 88.710 WNI telah kembali dari Malaysia.

Menurut Menlu, angka ini menurun dari  rata-rata  sekitar 2.500 WNI menjadi 1.600 WNI menyusul telah dibukanya kembali Recovery Movement Order Control per 10 Juni. Selain itu, Menlu Retno juga merinci Anak Buah Kapal (ABK) berwarga negara Indonesia yang berhasil pulang dari kapal-kapal pesiar yang tersebar di seluruh dunia.

"Sekurangnya 20,1 persen atau 25.039 ABK WNI telah kembali dari 35 negara," ujar Menlu Rento. Para ABK pulang melalui Jakarta dan Bali. ABK yang pulang pekan ini bertambah sebanyak 390 atau meningkat sebesar 1,6 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Sejak pandemi, pemerintah Indonesia juga mengupayakan paket bantuan untuk para WNI terdampak krisis pandemi Covid-19 di luar negeri. Beberapa Negara diketahui telah memberlakukan kebijakan lockdown atau karantina wilayah bahkan menutup sebagian besar bisnis sehingga mempengaruhi warganya termasuk para WNI yang tinggal di luar negeri.

Terkait bantuan WNI di luar negeri, antara 18 Maret hingga 8 Juli 2020, di seluruh dunia perwakilan Indonesia di Timteng, Asia-Pasifik, Eropa, Amerika, dan Afrika telah mengupayakan bantuan sebanyak 526.587 paket sembako. Khususnya di Malaysia, KBRI, KJRI dan Konsulat bekerja sama dengan diaspora Indonesia telah mendistribusikan sebanyak 451.325 paket sembako. "Kita terus memonitor perkembangannya di luar negeri," kata Menlu Retno.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement