REPUBLIKA.CO.ID, OKINAWA -- Puluhan marinir Amerika Serikat (AS) yang berada di dua pangkalan di Pulau Okinawa selatan Jepang dinyatakan terinfeksi virus corona atau Covid-19. Kejadian itu dikhawatirkan akan menjadi klaster persebaran Covid-19 besar-besaran.
Gubernur Okinawa Tamaki Denny mengaku belum dapat menyampaikan secara detail jumlah marinir AS yang terinfeksi. Sebab, AS masih menyembunyikan rincian jumlah kasus itu.
Adapun korps marinir AS yang diduga terinfeksi Covid-19 di Okinawa yakni di Stasiun Udara Korps Marinir Futenma dan Camp Hansen. Menurut media lokal yang dikutip dari AP News pada Sabtu (11/7), setidaknya terdapat 60 orang yang telah terpapar virus corona.
"Warga Okinawa terkejut dengan apa yang kami katakan (oleh militer AS). Kami sekarang ragu bahwa militer AS telah mengambil langkah-langkah pencegahan yang memadai," kata Tamaki.
Tamaki meminta militer AS melakukan koordinasi dengan pemerintah Okinawa. Dia menuntut agar AS memberikan rincian termasuk jumlah kasus, menyegel Futenma dan Camp Hansen, serta meningkatkan tindakan pencegahan di pangkalan.
"Pemerintah Okinawa telah mendesak keterbukaan militer AS menyusul munculnya ke kekhawatiran warga setempat usai adanya kabar itu," kata Tamaki.
Perwakilan marinir AS telah mengeluarkan pernyataan yang disampaikan pada Jumat (10/11). Dalam pernyataan itu, marinir AS mengatakan pasukan telah memperketat pencegahan untuk membatasi penyebaran virus corona dan membatasi kegiatan di luar pangkalan.
Namun, dalam pernyataan itu belum dirinci jumlah marinir yang terinfeksi. Selain itu, marinir AS belum merespons permintaan konfirmasi mengenai kasus itu dari media.
Okinawa dihuni separuh dari sekitar 50 ribu tentara Amerika yang berbasis di Jepang di bawah pakta keamanan bilateral. Hal yang menyangkut pangkalan A.S memang lebih sensitif. Sebab, banyak warga Okinawa telah lama mengeluhkan banyaknya polusi, kebisingan, dan kejahatan yang dilakukan oleh pangkalan AS.
Selain itu, warga Okinawa menentang rencana relokasi Stasiun Udara Korps Marinir Futenma. Pangkalan yang saat ini berada di kawasan selatan Okinawa direncanakan akan dipindahkan ke daerah timur Okinawa yang belum dihuni banyak penduduk.
Sampai saat ini, Covid-19 di Okinawa berjumlah 150 kasus. Secara keseluruhan Jepang memiliki sekitar 21 ribu kasus dengan 1.000 jumlah kematian. Tokyo terus menjadi sorotan lantaran jumlah infeksi terus berada di atas 200 kasus dalam tiga hari beruntun.