REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik para perwira remaja TNI dan Polri di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/7). Usai pelantikan, Jokowi meminta agar para perwira TNI dan Polri turut berpartisipasi membantu menyelesaikan krisis akibat pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.
Ia mengatakan, pandemi Covid-19 ini sangat berdampak pada sektor kesehatan dan ekonomi. Namun, di sisi lain pandemi ini juga mampu memperkokoh kepedulian, persatuan, kebersamaan, dan gotong royong antarmasyarakat.
"Oleh karena itu, saya berpesan kepada saudara-saudara untuk ikut berpartisipasi dalam rangka menyelesaikan krisis ini dan belajar dari krisis ini untuk ikut serta memperkokoh kebersamaan yang berlandaskan Pancasila dalam rangka meraih lompatan kemajuan," ujar Jokowi saat memberikan amanatnya.
Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 harus dimanfaatkan untuk memperkokoh kekuatan bangsa dan melakukan lompatan kemajuan dengan mempercepat pengembangan teknologi dan industri di dalam negeri. Di dunia militer, berbagai perubahan teknologi terus terjadi dan tantangannya terus berkembang.
Oleh karena itu, Presiden meminta agar para perwira TNI dan Polri mampu membaca tantangan dan juga peluang masa depan. Selain akan terjadi perubahan dunia yang sangat cepat, persaingan antarnegara juga akan semakin ketat. Antarnegara akan bersaing untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk juga industrialisasi.
"Teknologi militer juga berkembang dengan cepat, teknologi militer terkini telah memanfaatkan kecerdasan buatan, auto measure, augmented reality, dan teknologi cyber telah jauh berkembang," ujar dia.
Sementara itu, berbagai tantangan kejahatan yang dihadapi oleh perwira kepolisian juga akan semakin berat. Kejahatan kini akan menggunakan teknologi canggih dan kepolisian juga harus mampu mengantisipasi kejahatan siber lintas negara.
"Saudara-saudara harus mengikuti dan mengejar perkembangan zaman, saudara-saudara harus mengikuti dan menjadi bagian dari kualitas SDM Indonesia yang hebat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang lintas dan inovatif menghadapi perubahan," kata Jokowi.