Selasa 21 Jul 2020 13:36 WIB

OVO Fasilitasi Pembayaran Hewan Qurban Secara Digital

Normal baru membuat masyarakat beralih ke pembayaran digital.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Aplikasi dompet digitial OVO. Menyambut Hari Raya Idul Adha, platform pembayaran digital, OVO, memfasilitasi pembayaran hewan kurban secara digital.
Foto: OVO
Aplikasi dompet digitial OVO. Menyambut Hari Raya Idul Adha, platform pembayaran digital, OVO, memfasilitasi pembayaran hewan kurban secara digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut Hari Raya Idul Adha, platform pembayaran digital, OVO, memfasilitasi pembayaran hewan qurban secara digital. Inisiatif ini diselenggarakan bekerja sama dengan sejumlah lembaga donasi seperti Baznas, Rumah Zakat, dan Dompet Dhuafa.

Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, mengatakan, langkah ini sebagai salah satu upaya untuk mengurangi tingkat penyebaran Covid-19. Di tengah masa pandemi, pemanfaatan teknologi berperan besar dalam mendorong pergerakan roda ekonomi nasional.

Baca Juga

"Tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi tapi juga sebagai upaya melakukan pemerataan kesejahteraan," kata Karaniya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/7).

Lewat kolaborasi ini, menurut Karaniya, hewan qurban terjamin akan disalurkan secara tepat sasaran kepada penerima yang berhak. Titik sebaran distribusi qurban meliputi wilayah masyarakat yang kurang mampu, tertinggal atau pedalaman, hingga wilayah bencana atau rentan konflik.

Melalui fitur merchant di aplikasi OVO, hingga 31 Juli 2020 Baznas menyediakan hewan qurban dengan harga Rp 2,5 juta per ekor kambing atau setara dengan 1/7 ekor sapi kurban. Sementara itu, Rumah Zakat menyediakan kambing qurban dengan harga mulai dari Rp 1.650.000 per ekor.

Adapun Dompet Dhuafa menyediakan kambing qurban dengan harga Rp 1.490.000 per ekor hingga 2 Agustus 2020. Proses penyembelihan hewan akan dilaksanakan mulai 31 Juli 2020 setelah sholat Idul Adha hingga tanggal 3 Agustus 2020 di daerah-daerah yang telah ditentukan oleh Baznas, Rumah Zakat dan Dompet Dhuafa.  

Sebagai salah satu digital ekosistem terbesar di Indonesia, kata Karaniya, OVO percaya prospek uang elektronik ke depan cukup besar. Hal ini dikarenakan pemberlakuan normal baru yang membuat masyarakat beralih ke ranah digital khususnya di sistem pembayaran. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement