Senin 27 Jul 2020 22:30 WIB

Gerakan BISA Diyakini Bantu Wisata Jabar Terapkan AKB

Pariwisata adalah sektor yang paling terdampak Covid-19

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Bukit Santiong, Kabupaten Subang menjadi destinasi baru pariwisata di Jabar.
Foto: Foto: Istimewa
Bukit Santiong, Kabupaten Subang menjadi destinasi baru pariwisata di Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Komisi X DPR RI menggelar Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Aman) di Bandung, Jawa Barat, pada 25 hingga 26 Juli 2020 sebagai upaya menyiapkan destinasi wisata dalam memasuki masa adaptasi kebiasaan baru.

Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf, Wawan Rusiawan  dalam keterangannya, Senin (27/7), mengatakan penyiapan destinasi yang memenuhi faktor kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlangsungan lingkungan jadi hal penting dalam menyambut wisatawan di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Hal itu agar kegiatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat kembali produktif namun tetap aman dari Covid-19.

"Pariwisata adalah sektor yang paling terdampak Covid-19, namun kita harus menyikapi dengan baik. Gerakan BISA dapat menjadi acuan bagi pelaku pariwisata untuk tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Wawan dalam keterangan resminya, Senin (27/2).

Ia mengatakan, Kemenparekraf sudah menyiapkan berbagai hal mulai dari kebijakan dan program-program untuk terus dapat mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk itu dibutuhkan dukungan dari semua pihak agar bisa bersama-sama dalam menciptakan budaya bersih, indah, sehat, dan aman di setiap destinasi wisata, karena penting bagi sektor ini untuk membangun kepercayaan wisatawan kembali.

Wawan melanjutkan, sebagai panduan standar operasional prosedur, Kemenparekraf juga telah mengeluarkan buku panduan penerapan protokol kesehatan untuk berbagai sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang merupakan turunan dari Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019.

Wawan menjelaskan, pelibatan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dalam Gerakan BISA juga merupakan upaya perlindungan sosial bagi pekerja dan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.

Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah, dalam kegiatan tersebut menyampaikan pentingnya gerakan BISA dalam membangkitkan optimisme pelaku parekraf dalam menyambut pariwisata di tatanan hidup baru.

“Dalam masa adaptasi kebiasaan baru, kita semua perlu mengubah semua kebiasaan kita. Gerakan BISA diharapkan mampu membangkitkan optimisme masyarakat untuk sama-sama menyambut kembali kebangkitan pariwisata di Bandung khususnya dan di Jawa Barat," ujar Ledia.

Wakil Bupati Kabupaten Bandung, Bapak Gun Gun Gunawan, menilai Gerakan BISA ini sejalan pula dengan program pemerintah di daerah, dengan penerapan protokol kesehatan diharapkan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman, serta mendukung destinasi pariwisata dalam menyongsong tatanan kehidupan baru pascapandemi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement