REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjend Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII) Muhammad Natsir menilai gelontoran kritik politikus PDI Perjuangan, Adian Napitulu terhadap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir syarat akan kepentingan. Dia mengatakan, justru harusnya kepemimpinan dan apa yang dilakukan oleh Erick Thohir harus di apresiasi.
“Kritik Adian Natipulu sebenarnya masih hal-hal itu saja dan tidak ada yang istimewa dari kritikannya terhadap kinerja Erick Thohir untuk BUMN. Kritiknya terlalu teknis dan syarat kepentingan," tegas Natsir dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Selasa (28/7).
Menurut Natsir, narasi Adian masih seputar titipan dan dirinya menyayangkan sikap Adian. Jika bukan narasi titipan, narasi yang dibangunnya pun tidak berkembang hanya itu saja. Maka sebagai aktivis pemuda, Natsir menyayangkan sikap Adian tersebut. "Kritik Adian Natipulu pada Erick Thohir, saya tidak yakin itu murni sikap kritis untuk BUMN, itu pasti ada udang di balik batu,” tutur Natsir.
Karena itu, Natsir pun berharap agar Adian fokus pada kinerjanya sebagai wakil rakyat, terlebih di masa Covid-19 yang menghantam bangsa ini. Kalau merasa paham soal BUMN, maka sebaiknya adu argumentasi profesional. Terlebih lagi kritiknya selama ini sifatnya politis. "Lagian kepemimpinan BUMN sebelumnya kemana saja dia pergi, kok sekarang meradang tiada henti,” ujar Natsir.