Jumat 31 Jul 2020 06:30 WIB

Selisih Turki dan AS Gara-Gara Sistem Rudal Rusia

Turki melihat perselisihan dengan AS dapat diselesaikan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar
Foto: EPA-EFE/VIRGINIA MAYO
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki terus menjalin komunikasi yang komprehensif dan strategis dengan Amerika Serikat, terkait kekhawatiran Paman Sam atas rudal antipesawat S-400 Rusia. Langkah Turki membeli senjata Rusia membuat AS marah.

Menurut Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar,  Washington saat ini kembali mempertimbangkan Ankara perihal program jet tempur siluman F-35 Lightning II Lockheed Martin. “Sehubungan dengan program F-35, semua laporan pemerintah AS telah menunjukkan bahwa penangguhan Turki dari program tersebut telah membawa risiko produksi untuk komponen-komponen penting bagi pesawat F-35, yang menunda waktu produksi dan meningkatkan biaya. Mereka harus mempertimbangkan kembali keputusan mereka," ujarnya seperti dilansir Hurriyet Daily News, Kamis.

Baca Juga

Amerika Serikat telah menangguhkan partisipasi Turki dalam program pesawat tempur gabungan F-35. Reaksi dari rudal anti pesawat S-400 Rusia, yang dinilai membahayakan pesawat tersebut. Namun Hulusi melihat Turki bukanlah sekadar konsumen, tapi juga mitra.

“Turki bukan hanya pelanggan dari program F-35, tetapi mitra. Keamanan F-35 sangat penting bagi Turki seperti halnya bagi AS. Kami siap untuk mengatasi kekhawatiran AS tentang masalah kompatibilitas S-400," ujarnya.

Amerika Serikat belum merespons Turki terkait komite gabungan S-400 di wilayah Turki. Akar menggambarkan pengecualian Turki dari program F-35 sebagai bentuk "tidak adil".

Karena industri pertahanan Turki terus memasok bagian-bagian kunci pesawat, terlepas dari pandemi yang tengah terjadi.

Ia mengatakan, hubungan antara Turki dan Amerika Serikat memang selalu mengalami naik-turun. Namun, perbedaan tersebut diyakininya dapat teratasi lewat komunikasi yang komprehensif dan strategis. "Saya percaya bahwa ruang lingkup kerjasama antara Turki dan AS akan diperluas, jika Turki diberikan kontribusi sebagai pasangan yang lebih kuat," ujar Akar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement