Ahad 02 Aug 2020 07:03 WIB

Vietnam Tes 1,1 Juta Warga untuk Lacak Klaster Baru Covid-19

Seluruh warga Kota Da Nang, Vietnam akan dites virus corona

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Orang-orang yang mengenakan masker berjalan melalui Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 28 Juli 2020. Menurut laporan media, Vietnam telah mengevakuasi 80.000 orang, sebagian besar turis, dari Da Nang setelah wabah COVID-19 terdeteksi di daerah tersebut.
Foto: EPA-EFE/LUONG THAI LINH
Orang-orang yang mengenakan masker berjalan melalui Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 28 Juli 2020. Menurut laporan media, Vietnam telah mengevakuasi 80.000 orang, sebagian besar turis, dari Da Nang setelah wabah COVID-19 terdeteksi di daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Kota pantai Da Nang di Vietnam berencana untuk menguji virus corona kepada seluruh penduduknya yang berjumlah 1,1 juta orang, Sabtu (1/8). Keputusan itu muncul setelah laporan penambahan 40 kasus baru yang terkait dengan tempat wisata di seluruh negeri yang membuat total infeksi menjadi 586 dengan tiga kematian.

Sebagian besar kasus baru terkait dengan rumah sakit di kota Da Nang, tempat infeksi menular secara lokal terjadi pertama kali dalam lebih dari tiga bulan. Kementerian Kesehatan mengatakan, hingga 800.000 pengunjung ke Da Nang telah pergi ke bagian lain negara itu sejak 1 Juli.

Baca Juga

Sedangkan,  lebih dari 41.000 orang telah mengunjungi tiga rumah sakit di Da Nang sejak itu. Pejabat medis lokal telah melakukan 8.247 tes virus corona sejak 25 Juli, ketika kluster terbaru pertama kali terdeteksi. Kapasitas pengujian akan ditingkatkan menjadi 8.000-10.000 per hari.

Vietnam telah mendeteksi kasus virus corona baru di kota-kota lain, termasuk Hanoi dan Ho Chi Minh City, dengan tautan kasus di Da Nang. Sementara itu, otoritas ibu kota, Hanoi mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan sekitar 49.000 tes sejak akhir Juli. Upaya pengujian massal diperintahkan untuk semua orang yang baru saja kembali dari kota pantai yang populer itu.

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia di Vietnam, Dr. Kidong Park, mengatakan negara tersebut telah mempersiapkan kemungkinan penularan komunitas yang lebih luas, setelah negara tersebut melaporkan kasus pertamanya pada Januari. "Pemerintah selalu bertekad untuk memastikan bahwa orang-orangnya dilindungi dari Covid-19 dengan menjaga jumlah kasus yang relatif rendah di negara itu dan mengendalikan transmisi dalam komunitas," katanya. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement