Senin 03 Aug 2020 12:09 WIB

Kemenperin Konsisten Kembangkan Santripreneur

Sejak 2013 Kemenperin telah membina 75 ponpes dan 9.988 orang santri

Red: Hiru Muhammad
Pengunjung mengamati bermacam produk pada Bandung Santripreneur Fest 2019 (BSF) di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Ahad (28/4).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pengunjung mengamati bermacam produk pada Bandung Santripreneur Fest 2019 (BSF) di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Ahad (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka konsisten mengembangkan wirausaha baru di sektor industri kecil dan menengah (IKM). Itu dilakukan dengan melanjutkan program penumbuhan wirausaha baru (WUB) di kalangan pesantren atau Santripreneur.

Pembukaan kegiatan penumbuhan dan pengembangan WUB dalam bentuk bimbingan teknis dan fasilitasi mesin dan peralatan diselenggarakan secara daring di Jawa Tengah dan Jawa Timur diantaranya di Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

“Pesantren dan para santri yang ada di pondok merupakan potensi yang dapat dikembangkan dengan stimulus yang tepat guna dan tepat sasaran,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih pada acara pembukaan program tersebut secara daring, Senin (3/8).

Gati melihat banyak pesantren yang sudah dapat memenuhi kebutuhan internal pesantren bahkan memiliki unit bisnis yang juga melayani kebutuhan luar pesantren, untuk itu Kemenperin memutuskan untuk melanjutkan program tersebut.