REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Masjid di Uni Emirat Arab (UEA) sudah dibolehkan menampung 50 persen jamaah mulai Senin (3/8). Mulai hari ini, kegiatan di UEA berangsur normal setelah musim libur Idul Adha.
Dilansir di Khaleej Times, Senin (3/8), masjid di UEA semula hanya diizinkan menampung 30 persen jamaah sejak dibuka lagi pada 1 Juli. Masjid sebelumnya ditutup selama berbulan-bulan sejak pandemi Covid-19 melanda.
Walau telah dibolehkan membuka kapasitas 50 persen masjid untuk jamaah, protokol kesehatan wajib diterapkan. Tujuan penerapannya demi menjaga kesehatan dan keselamatan jamaah dari ganasnya Covid-19.
Pertama, jamaah wajib menjaga jarak minimal dua meter. Kedua, jarak antara azan dan pelaksanaan sholat menjadi 10 menit, kecuali sholat maghrib yang hanya lima menit. Kemudian jamaah wajib memakai masker, membawa sajadah pribadi, dan wudhu dari rumah.
Jamaah berusia lanjut dan anak-anak disarankan sholat di rumah saja. Begitu pun bagi jamaah yang punya penyakit kronis karena rawan terdampak parah Covid-19.
Kesemua protokol kesehatan tersebut sudah diumumkan pemerintah UEA pada Juli lalu. Diharapkan jamaah dan pengurus masjid menaatinya.