REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sebuah ledakan dahsyat di Beirut, ibu kota Lebanon, Selasa (4/8), mengejutkan dunia, termasuk sepak bola. Persitiwa itu setidaknya menewaskan 78 orang dengan korban luka mencapai 4.000 orang.
Tak ayal, beberapa pesepak bola pun larut dalam kesedihan sebagai reaksi atas peristiwa yang terjadi begitu mendadak. Pemain Manchester CIty, Raheem Sterling, mengaku video ledakan yang ia saksikan di media sosial membuat dirinya sangat sedih.
"Video dari Beirut membuat hati saya hancur. Doa untuk orang-orang yang terdampak di sana," kata Sterling dalam akun Twitter-nya, Rabu (5/8).
Rekan setim Sterling, Riyad Mahrez, mengunggah tulisan, "Beyrouth'' dengan menyematkan lambang hati dan bendera Lebanon di akun Twitter miliknya.
Sementara bek kiri keturunan Kongo yang memperkuat klub Toronto FC, Chris Mavinga, menuliskan, ''Pray for Liban (warga Lebanon)''. Unggahan mantan bek Liverpool itu dilengkapi dengan emoji orang berdoa dan gambar bendera Lebanon ditambah keterangan #Beirut #Beyrouth.
Hal senada disampaikan striker Liverpool, Mohamed Salah, yang mengunggah foto bendera Libanon sambil menuliskan pesan 'Pray for Lebanon' di Instagram.
Pemain Manchester United (MU), Paul Pogba, pun menyampaikan belasungkawa atas tragedi itu. Lewat Instagram, ia mengunggah tulisan duka citanya dan mendoakan para korban. "Saya begitu sedih atas berita hari ini. Belasungkawa dari hati yang tulus untuk saya kepada orang-orang yang menjadi korban. Saya berdoa untuk Anda," ujarnya.
Gambar serupa juga diunggah mantan gelandang Chelsea dan Persib Bandung, Michael Essien. Pesepak bola asal Ghana itu mengunggah bendera Lebanon dengan latar belakang hitam. Di kolom keterangan gambar, Essien menuliskan kalimat, ''We Pray for Lebanon'' ditambah emoji berbentuk tangan yang sedang berdoa.
Sejumlah klub besar Eropa juga turut menunjukkan simpati dan duka cita terhadap peristiwa tersebut. Mulai dari Barcelona, Paris Saint-Germain (PSG), MU, dan Arsenal telah mengunggah pesan dukungan di berbagai kanal media sosialnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika