Selasa 25 Aug 2020 11:20 WIB

Negara-Negara yang Masih Bebas dari Covid-19

Negara yang bebas covid-19 umumnya terletak di kepulauan.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus infeksi virus corona jenis baru (COVID-19) masih menyebar secara global, di mana jumlahnya pun terus meningkat setiap hari. Berdasarkan data Worldometers, hingga Selasa (25/8), terdapat 23.806.794 kasus, dengan total kematian 816.950, sementara jumlah pasien yang dinyatakan pulih dari penyakit adalah 16.356.848 orang.

Setidaknya ada 200 negara di dunia yang mengkonfirmasi kasus COVID-19 di wilayah masing-masing sejak pandemi terjadi pada awal tahun ini. Upaya untuk mencari vaksin guna mencegah penyakit terus dilakukan, di mana banyak perusahaan farmasi yang berlomba-lomba dalam melakukannya.

Baca Juga

Namun, percaya atau tidak, meski terlihat sangat banyak, masih ada negara yang sebenarnya dinyatakan bebas dari kasus COVID-19. Dilansir BGR, berikut daftar negara yang belum mencatat satu pun penularan virus corona jenis baru :

Samoa

Kepulauan Marshall

Kepulauan Solomon

Vanuatu

Tuvalu

Tonga

Kiribati

Turkmenistan

Negara Federasi Mikronesia

Nauru

Korea Utara (Korut)

Palau

Kepulauan Cook

Niue

Ada berbagai faktor yang nampaknya mendukung negara-negara yang disebutkan di atas masih bebas dari COVID-19. Seperti terlihat, sebagian besar negara ini merupakan pulau dan memiliki lokasi terpencil.

Tidak banyak cara untuk melakukan perjalanan ke beberapa negara yang dapat membawa virus ke negara tersebut. Termasuk Korut, negara yang tertutup dari dunia internasional selama ini.

Meski demikian, Korut dianggap tetap sangat mungkin memiliki kasus COVID-19. Para ahli juga curiga dengan klaimnya bahwa belum ada infeksi virus corona jenis baru di negara Asia Timur itu.

Beberapa mencurigai bahwa COVID-19 mungkin telah masuk pada bulan Maret, atau bahkan lebih awal, karena lokasinya yang berbatasan dengan Cina, yang menjadi tempat di mana pertama kali virus ditemukan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement