Kamis 27 Aug 2020 08:23 WIB

Dua Kapal Asing Ditangkap, Edhy: tak Ada Perlawanan

Dalam 10 bulan terakhir, sudah 71 kapal asing yang ditangkap di perairan Indonesia.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui tim patroli Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) kembali menangkap dua kapal asing berbendera Vietnam di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. Dengan penangkapan ini, berarti sudah 71 kapal yang ditangkap dalam 10 bulan terakhir.
Foto: Antara/Ardi
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui tim patroli Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) kembali menangkap dua kapal asing berbendera Vietnam di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. Dengan penangkapan ini, berarti sudah 71 kapal yang ditangkap dalam 10 bulan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui tim patroli Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) kembali menangkap dua kapal asing berbendera Vietnam di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. Dengan penangkapan ini, berarti sudah 71 kapal yang ditangkap dalam 10 bulan terakhir.

"Ini upaya tidak pernah henti untuk terus mengawal kekayaan laut kita," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam konferensi pers di Kantor KKP, Rabu (26/8).

Baca Juga

Yang menarik dari penangkapan dua kapal terakhir, lanjut Edhy, tidak ada perlawanan berarti dari anak buah kapal yang totalnya 22 orang. Padahal sebelumnya, kata Edhy, ABK kapal ilegal cenderung melawan dengan berusaha kabur atau melempar jaring ke kapal pengawas. 

Edhy berharap hal ini menjadi tanda ABK asing mengetahui tim patroli tidak main-main dalam menindak pelaku illegal fishing. Selain sudah banyak melakukan penangkapan, ucap Edhy, belum lama ini tim patroli juga terpaksa menenggelamkan satu kapal Vietnam yang melawan saat hendak ditangkap.  

"Mudah-mudahan ini menjadi sinyal bahwa mereka semakin gentar, dan semakin khawatir mau masuk wilayah Indonesia," ungkap Edhy.

Edhy menyampaikan masifnya penangkapan kapal illegal fishing di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) akan disertai dengan penguatan peralatan meliputi persenjataan, teknologi pengawasan, hingga kapal-kapal pengawas. Edhy menegaskan, penguatan peralatan dan pengawasan menjadi bukti bahwa KKP tidak akan kendor apalagi gentar dalam menjaga kekayaan laut Indonesia. 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran PSDKP, anak buah kapal, kapten kapal. Ini tanda kalian tidak tidur, tidak gentar, menghadapi awak kapal asing yang akan mencuri ikan di tempat kita," kata Edhy. 

Edhy juga menyebut sinergi dengan Polri, Bakamla, dan TNI menjadi kunci keberhasilan menjaga laut Indonesia dari para pencuri ikan. 

Sebagai informasi, dari 71 kapal yang ditangkap sepanjang Oktober hingga Agustus 2020, 17 di antaranya merupakan kapal Indonesia. Kapal-kapal ini ditangkap terkait destructive fishing, seperti menangkap ikan dengan pengeboman dan menggunakan trawl.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement