Jumat 28 Aug 2020 23:09 WIB

Konser Virtual Digelar untuk Hutan dan Masyarakat Adat

Lewat konser virtual, Yayasan EcoNua ajak masyarakat bantu kurangi risiko Covid-19

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
CEO Yayasan EcoNusa Bustar Maitar mengajak masyarakat bergerak melindungi keberadaan hutan Indonesia untuk generasi sekarang dan nanti lewat konser virtual
Foto: Republika/Thoudy Badai
CEO Yayasan EcoNusa Bustar Maitar mengajak masyarakat bergerak melindungi keberadaan hutan Indonesia untuk generasi sekarang dan nanti lewat konser virtual

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam rangka perayaan Kemerdekaan ke-75 RI, Yayasan EcoNusa mengajak masyarakat bergerak melindungi keberadaan hutan Indonesia untuk generasi sekarang dan nanti lewat konser virtual “Hutan Merdeka #BeradatJagaHutan.”

Hasil pemantauan hutan Indonesia pada 2019 menunjukkan luas lahan berhutan dari seluruh daratan Indonesia adalah 94,1 juta hektar (ha) atau 50,1 persen dari total daratan. Hutan Indonesia berperan sebagai sumber penghidupan masyarakat adat, rumah bagi keanekaragaman hayati, serta wadah penyimpanan karbon dunia. Hal itu menunjukkan hutan Indonesia memiliki peran penting untuk kehidupan seluruh masyarakat, baik itu masyarakat adat di Indonesia maupun masyarakat adat secara global.

Masyarakat Indonesia boleh berbangga hati, karena Indonesia menjadi satu-satunya negara pemilik hutan hujan tropis yang mendapat apresiasi internasional atas keberhasilannya menurunkan angka deforestasi. Usaha pemerintah mengurangi angka deforestasi, seperti menunda pemberian izin baru, penyempurnaan tata kelola alam dan lahan gambut, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, memberikan kontribusi nyata dalam menekan laju deforestasi.

Kebanggaan atas hutan Indonesia dapat diwujudkan dalam bentuk komitmen menjaga hutan tetap lestari. Ancaman terhadap hutan masih tetap ada, karena bisa mengancam kelestarian hutan dan keberlangsungan hidup masyarakat adat di dalamnya.