Rabu 02 Sep 2020 18:31 WIB

Pilkada Surabaya, Megawati: Kader yang tak Solid Saya Pecat

Megawati akan memecat kader yang tidak solid memenangkan Pilkada Surabaya.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kader solid memenangkan Pilkada di Surabaya. Mega menegaskan tidak segan untuk memecat kader yang tidak solid dalam memenangkan calon kepala daerah yang diusung.

"Harus solid. Siapa yang tidak solid pasti saya pecat. Siapa pun saya pecat. Dan tidak menunggu waktu," tegas Megawati saat memberikan arahan ketika mengumumkan calon kepala daerah gelombang kelima, Rabu (2/9).

Baca Juga

Dia memerintahkan semua striktur partai mulai dari anak ranting hingga ke atas untuk membantu pemenangan Pilkada Surabaya. Dia meminta kader untuk tidak mencoba bermain atau bermanuver dalam Pilkada di kota tersebut.

Megawati menegaskan bahwa kader yang bermain dalam Pilkada akan langsung berhadapan dengan dirinya. Dia juga tidak segan untuk memberhentikan kader tersebut jika terbukti melakukan manuver tertentu.

"Kalau ada yang nyeleweng-nyeleweng, sudah tahu saya. Silahkan saja, karena saya sudah ceritakan itu hak prerogatif saya. Siapa tidak mau nurut pada ketumnya sebagai simbol partai, saya jatuhkan sanksi," tegas Mega lagi.

Presiden ke-5 Indonesia itu menjelaskan bahwa konsolidasi dan gotong royong merupakan elemen utama dalam memenangkan pemilu. Sedangkan, sambung dia, kalah atau menang merupakan urusan di belakang.

"Mana pernah loh, kalau kita kalah, saya koar-koar begini lah, begitu lah. Enggak. Saya hanya bilang konsolidasikan partai kita," katanya.

Seperti diketahui, PDIP resmi mengusung pasangan Eri Cahyadi-Armuji untuk maju sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota Surabaya. Mereka dipastikan bakal berhadapan dengan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung koalisi Golkar PKB, PPP, PKS, PAN, Gerindra dan Demokrat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement