Rabu 09 Sep 2020 18:13 WIB

Istana Sampaikan Pesan Duka Cita Atas Wafatnya Jakob Oetama

Menurut Fadjroel, sosok Jakob sudah seperti mercusuar bagi geliat pers nasional.

Rep: Sapto Andika Candra / Red: Ratna Puspita
Jakob Oetama.
Foto: Foto: Arsip Kompas Gramedia
Jakob Oetama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana kepresidenan menyampaikan belasungkawa atas wafatnya pendiri Kompas-Gramedia, Jakob Oetama, Rabu (9/9) siang. Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rachman, mengatakan kepergian Jakob Oetama menjadi duka yang mendalam bagi insan pers Tanah Air. 

"Republik Indonesia dan pers Indonesia berduka, sangat berduka," kata Fadjroel, Rabu (9/9). 

Baca Juga

Menurut Fadjroel, sosok Jakob sudah seperti mercusuar bagi geliat pers nasional. Jakob, ujarnya, sangat mencintai dunia pers. Sosoknya juga dikenal pandai bergaul dengan semua kalangan serta setia tanpa batas terhadap prinsip-prinsip jurnalistik.

"Pak J.O, biasanya kami memanggil beliau, sosok yang selalu terbuka terhadap perubahan, selalu berbinar-binar bila berdiskusi tentang kemajuan  ilmu pengetahuan, teknologi,  demokrasi," kata Fadjroel. 

Jakob tak hanya dikenal sebagai wartawan saja, tetapi juga intelektual, akademisi, dan pengusaha. "Selamat jalan Pak J.O. Pengagum setia Ibu/Bapak Bangsa Indonesia, yang selalu beliau kutipkan pemikiran dan teladan hidup mereka, bila berdiskusi dalam suasana hangat dan egaliter," kata Fadjroel. 

Jakob meninggal dunia pada Rabu (9/9) pukul 13.05 WIB di RS Mitra Keluarga Kepala Gading, Jakarta. Sebelum mengembuskan napas terakhir, Jakob sempat mengalami koma selama empat hari, terhitung sejak Ahad (6/9) sore.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement