REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kebakaran melanda Pondok Pesantren Innayatul Fikriyah di Desa Sukajaya, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur, pada Ahad (13/9) dini hari. Dua orang santri tewas dalam peristiwa tersebut.
Pihak kepolisian mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Kejadian itu diketahui oleh salah seorang santri yang terbangun dan melihat kobaran api sudah membakar bagian kobong asrama yang berada dekat kolam ikan.
Selanjutnya kobaran Api merembet ke dua rumah milik pengelola pondok pesantren yang lokasinya berada di samping. Kebakakaran cepat membesar karena bangunan terbuat dari kayu dan banyak bahan ditambah banyak bahan mudah terbakar.
"Data yang dihimpun total ada tiga bangunan yang terbakar, satu kobong dan dua rumah," ujar Kapolsek Tanggeung Iptu Nasution kepada wartawan, Ahad.
Kebakaran juga menyebabkan dua orang santri meninggal dunia. Selain itu seorang santri mengalami luka bakar serius pada sejumlah anggota tubuhnya. "Korban jiwa sebanyak dua orang santri yang terjebak di dalam asrama,'' kata Nasution.
Kapolsek mengatakan, korban tidak berhasil menyelamatkan diri karena kobaran api sudah besar. Sedangkan untuk yang korban selamat, sudah dirujuk ke RSUD Cianjur untuk mendapatkan penanganan medis.
''Ratusan santri lainnya yang berhasil menyelamatkan diri saat ini diungsikan ke rumah warga di sekitar pondok pesantren,'' ucapnya.
Kebakaran bisa dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran dan warga sekitar dua jam. Nasution menuturkan, dari hasil penyelidikan sementara, kebakaran yang mengakibatkan korban jiwa tersebut disebabkan hubungan pendek arus litrik. Hal dikarenakan instalasinya sudah lama dan bangunannya juga sudah tua sehingga mudah terbakar.
Namun untuk memastikannya tim forensik masih melakukan penyelidikan. Sehingga dapat dipastikan penyebab utama terjadinya kebakaran.