REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Kementerian Luar Negeri India mengatakan pandemi virus corona jenis baru (COVID-19) telah sangat mempengaruhi pergerakan para pejabat untuk melaksanakan misi di luar negeri. Masalah ini membuat sejumlah upaya tengah dilakukan guna dapat kembali memfasilitasi mobilitas tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meluncurkan penerbangan Misi Vande Bharat atau di bawah perjanjian gelembung udara dengan negara-negara mitra India. Belum ada jawaban pasti mengenai berapa banyak pos-pos yang kosong di tingkat diplomatik dan konsuler dalam misi India di luar negeri.
“Tidak mungkin menentukan jumlah pasti karena ini adalah proses yang berkelanjutan dengan beberapa petugas dan lainnya mengambil alih beberapa dari 197 misi atau pos di luar negeri,” ujar Menteri Luar Negeri V Muraleedharan, dilansir Ani News, Kamis (17/9).
Muraleedharan mengatakan ketika pos terbaru dibuat untuk misi luar negarei India, diperlukan waktu untuk mengisinya karena kebutuhan indentasi harus ditempatkan di Union Public Service Commission (UPSC), yang kemudian merekrut petugas melalui proses pemeriksaan tiga langkah. Ia juga menyebut lowongan di tingkat Diplomatik atau Konsuler di Misi India di luar negeri ditinjau secara berkala dan petugas ditunjuk, di mana situasi pandemi COVID-19 saat ini juga menyebabkan penundaan sementara dalam pergerakan personel.
“Baru-baru ini karena pandemi global COVID-19, berbagai negara termasuk India memberlakukan karantina wilayah (lockdown) yang ketat dan pembatasan pergerakan. Hal ini berdampak parah pada pergerakan pejabat ke stasiun penempatan yang ditentukan secara tepat waktu,” jelas Muraleedharan.