Jumat 18 Sep 2020 08:07 WIB

Karakter dalam Buku Baru JK Rowling Diambil dari Kisah Nyata

Karakter pembunuh dalam buku 'Trouble Blood' terinspirasi dari kisah nyata.

Penulis JK Rowling mengungkap salah satu karakter di dalam buku terbarunya (Foto: JK Rowling)
Foto: Time
Penulis JK Rowling mengungkap salah satu karakter di dalam buku terbarunya (Foto: JK Rowling)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis JK Rowling mengungkap salah satu karakter di dalam buku terbarunya. Ia mengatakan, salah satu karakter yang dia tulis di novel detektif barunya, lelaki pembunuh yang pada suatu kesempatan menyamar jadi perempuan untuk menculik korban, diangkat dari dua pembunuh di dunia nyata.

Buku "Troubled Blood" yang memiliki 900 halaman adalah seri kelima dari novel detektif partikelir Cormoran Strike yang ditulis Rowling dengan nama pena Robert Galbraith. Dikutip dari Reuters, Jumat (18/9), Rowling menulis di laman Galbraith bahwa karakter tersebut adalah "pembunuh serial sadis yang aktif pada 60-an dan 70-an.

Baca Juga

Ia sedikit terinspirasi dari pembunuh bernama Jerry Brudos dan Russell Williams. Keduanya manipulator ulung yang menyimpan kenang-kenangan dari korban mereka.

Brudos dan Williams mencuri pakaian korban mereka sebelum akhirnya mereka dipenjara. Keduanya merupakan tersangka pembunuhan di Amerika Serikat (AS) dan Kanada, yang dituduh atas beberapa kasus pembunuhan.

Penerbit mengatakan, sebanyak 100.000 eksemplar "Troubled Blood" dijual di pasar Inggris pada hari pertama. Penjualan tersebut, termasuk buku dalam bentuk fisik, e-book, dan buku audio.

Di dalam perdebatan daring yang hangat, tagar pro dan anti Rowling jadi tren di Twitter setelah novelnya diterbitkan, Selasa lalu, cukup ramai. Hal itu terjadi karena ulasan awal di surat kabar Telegraph mengatakan pesan moral dalam buku itu tampaknya "jangan percayai pria yang memakai gaun".

Para kritikus menuduh penulis "Harry Potter" mengungkapkan prasangka transfobia. Sementara, pendukung membela haknya untuk menulis fiksi tanpa harus diserang orang yang langsung menyimpulkan keyakinan Rowling atau mengecamnya.

Sudah lama Rowling dituduh transfobia, anggapan yang dia bantah, akibat sebagian cuitannya di Twitter. Dalam sebuah esai Juni lalu, dia membela haknya untuk bicara mengenai isu gender dan trans tanpa takut dikecam dan membeberkan kekhawatiran mengenai dampak aktivisme trans terhadap hak perempuan.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement