Senin 21 Sep 2020 19:59 WIB

KADIN: EBT Harus Ikut Program Pemulihan Ekonomi Nasional

Kadin meminta DPR dan Pemerintah prioritaskan EBT untuk transisi ke energi bersih

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga menunggangi kuda saat melintas di area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta agar proyek energi terbarukan (ET) ikut masuk ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin bidang Energi Terbarukan dan Lingkungan Hidup Halim Kalla dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi VII DPR RI.
Foto: ANTARA/ARNAS PADDA
Warga menunggangi kuda saat melintas di area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta agar proyek energi terbarukan (ET) ikut masuk ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin bidang Energi Terbarukan dan Lingkungan Hidup Halim Kalla dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi VII DPR RI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta agar proyek energi terbarukan (ET) ikut masuk ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin bidang Energi Terbarukan dan Lingkungan Hidup Halim Kalla dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi VII DPR RI.

Halim membeberkan, sektor swasta sangat terpukul dengan adanya pandemi covid-19. Seiring dengan adanya pembatasan aktivitas, perjalanan dan juga perkantoran, kondisi ini juga memukul pelaku usaha yang bergerak di sektor energi terbarukan.

"Kami dari Kadin berharap agar sektor ekonomi segera dipulihkan, supaya masyarakat bisa mendapat dampaknya. Karena usaha yang besar, dapat menghidupi usaha kecil, ada sub kontraktor, supplier, para pekerja," kata Halim Kalla dalam RDPU yang digelar Senin (21/9).

Menurutnya, sektor energi terbarukan harus masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kata dia, proyek-proyek ET masih bisa dijalankan dengan protokol kesehatan dengan bermacam skala hingga pembangunan listrik di desa dari energi surya atau air. Pembiayaannya pun tidak terlalu besar, dengan skala 1 juta dolar AS sampai 10 juta dolar AS.