REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kementerian Kesehatan Israel pada Senin (21/9) menyatakan status darurat di seluruh rumah sakit setelah terjadi tingkat tak biasa baru-baru ini pada kasus Covid-19. Dalam surat yang ditujukan kepada kepala rumah sakit yang salinannya dilihat oleh Xinhua, dirjen kementerian Hezi Levi memperingatkan bahwa sistem kesehatan Israel diprediksikan bakal melebih batas kapasitas dalam hitungan pekan atau beberapa hari ke depan.
"Dalam 10 hari, akan ada tambahan 200 hingga 300 pasien Covid-19 dalam kondisi serius, termasuk yang menggunakan ventilator," ujar Levi.
Pada Senin, jumlah pasien kritis Covid-19 di Israel mencapai rekor 651 orang, dari 1.348 pasien rawat inap saat ini. "Seperti dalam kondisi darurat, saya berharap manajemen rumah sakit terlibat dalam upaya nasional untuk mengatasi beban morbiditas," tulis Levi.
Levi juga mengumumkan pembentukan markas operasi nasional, yang akan beroperasi selama 24 jam penuh untuk mengawasi aktivitas Covid-19 di seluruh rumah sakit serta memberikan solusi bagi masalah yang dihadapi mereka.