REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Dr Sonny Harry B. Harmadi menyebutkan dua cara ampuh untuk mencegah penularan Covid-19. Dua cara itu adalah dengan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik) dan meningkatkan imunitas tubuh.
"Mengurangi risiko tertular infeksi Covid-19 dengan bentengi diri patuhi 3M. Kedua bentengi pertahanan tubuh kita yang baik, karena pertahanan tubuh itu jadi salah satu kunci keberhasilan kita atasi Covid-19," kata Sonny, Kamis (24/9).
Sonny mengingatkan bahwa masyarakat adalah ujung tombak dalam penanganan Covid-19, yaitu dengan mencegah terjadinya penyebaran virus menjadi lebih luas melalui penerapan protokol kesehatan secara ketat. Sedangkan, tenaga kesehatan menjadi benteng terakhir penanganan Covid-19 di fasilitas layanan kesehatan.
Dia mengingatkan masyarakat agar mengetahui kekuatan tubuh atau fisiknya lebih dahulu, yaitu mengetahui apakah ada penyakit bawaan yang sudah diderita sebelumnya.
"Jika iya, maka harus menghindari tempat-tempat yang berisiko tinggi terjadinya penularan Covid-19," kata dia.
Sonny meminta masyarakat mengetahui apakah wilayahnya merupakan zona berisiko tinggi penularan Covid-19. Selanjutnya, masyarakat harus mengetahui apakah aktivitas yang dilakukan di luar rumah merupakan aktivitas berisiko tinggi.
"Karena kemungkinan di tempat aktivitasnya ada orang yang karier atau pembawa Covid-19," kata dia.
Sonny menyoroti salah satu tempat yang berisiko tinggi adalah apotek, baik apotek umum maupun yang di rumah sakit. Dia menyarankan, petugas apotek orang tanpa penyakit komorbid. Selain itu, lanjut Sonny, penting juga untuk menyediakan tempat cuci tangan atau cairan pembersih tangan ditambahkan dengan penyekat antara petugas apotek dan pelanggan.
Sementara, dokter spesialis anak RSCM dr. Mesty Ariotedjo mengatakan, untuk menjaga sistem kekebalan tubuh anak agar tak terkena penyakit termasuk Covid-19, tidak harus mengonsumsi multivitamin dosis tinggi. Anak bisa mendapatkan vitamin C dari buah-buahan seperti jambu air yang memiliki kandungan vitamin C paling tinggi dibandingkan buah lainnya.
"Atau tomat, jeruk. Dua buah jeruk sudah cukup memenuhi kebutuhan harian (vitamin C)," tutur dia dalam sebuah diskusi virtual, Kamis.
Asupan lainnya yang bisa membantu menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh yakni zinc. Nutrisi ini bisa didapatkan dari susu, daging, salmon, keju. Anak juga perlu asupan zat besi misalnya dari daging merah, telur dan susu.
Hal lain yang tak kalah penting, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) salah satunya mencuci tangan demi menekan risiko mereka terkena Covid-19 seminimal mungkin.
"Kembali semua ke PHBS. Penelitiannya, jika kita mencuci tangan kemungkinan virus atau bakteri 60 persen hilang. Sekitar 80-90 persen penularan penyakit bersumber dari tangan, jadi PHBS sangat penting," kata dia
Orangtua di masa pandemi ini yang sebagian besar bekerja dari rumah, bisa mengajarkan sembari mencontohkan anak mencuci tangan sebelum beraktivitas. Caranya harus tepat yakni menggunakan air mengalir selama 20 detik hingga langkah mencuci tangan yang dianjurkan para pakar kesehatan.
Di sisi lain, jangan lupa mengajak anak melakukan aktivitas fisik yang ringan hingga sedang secara rutin, misalnya jogging atau sebatas bermain seperti petak umpet dan naik turun tangga.
"Yang diharapkan ringan sedang, anak tidak sampai ngos-ngosan atau sesak napas. Aktivitas berat tidak disarankan karena mempengaruhi kekebalan tubuh mereka kalau mereka kecapekan," tutur Mesty.
Selain itu, perhatikan kebutuhan waktu tidur anak. Anak usia sekolah membutuhkan kurang lebih 10 jam per hari demi meningkatkan pembentukan sel-sel imunitas tubuhnya. Mesty mengajak semua orang tetap waspada pada kasus Covid-19 yang belum menunjukkan penurunan angka.
Untuk kasus anak sendiri, sampai saat ini sekitar 18 ribu atau 7,3 persen dari keseluruhan kasus. Untuk anak di bawah lima tahun 1,3 persen tetapi untuk mortalitas anak sekolah sekitar 0,5 persen.