REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meninggalnya Alwi Shahab atau Abah Alwi merupakan kehilangan bagi banyak orang. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Zen Umar bin Smith usai agenda tahlil tujuh hari wafatnya Abah Alwi secara daring bersama keluarga abah, rabithah dan Republika.
"Beliau adalah ayah bagi banyak orang, bukan hanya Sayid Yusuf (anak abah) saja tapi juga bagi Republika, Alawiyyin dan wartawan-wartawan. Karena beliau adalah wartawan, sejarawan dan motivator bagi kita semua," jelas Zen Umar, Kamis (24/9).
Zen Umar mengaku telah mengenal lama Abah Alwi bahkan sebelum Republika berdiri dan menjadi wartawan Antara. Ia mengenang mendiang sebagai profesional dengan pengetahuan luas yang penjelasannya biasa menjadi rujukan banyak orang.
"Saya pribadi mengenal beliau sebagai profesional dan wartawan yang setiap interaksi dengan beliau selalu menginspirasi saya. Beliau adalah ensiklopedi, seperti buku sejarah yang berjalan dan apa pun yang dia jelaskan, pendengar tidak akan merasa bosan," ujarnya.
Dirinya mengaku, interaksi dengan abah selalu memberikan kesan dan wawasan yang sulit ditiru. "Saya sering dapat ide yang banyak, kadang hanya dengan bercanda tapi ada substansi yang sangat indah,"kisahnya.
Hal yang perlu ditiru oleh generasi muda saat ini dari Abah Alwi adalah menjadi pribadi dengan teladan tang baik. Zen menuturkan abah selalu memberikan keteladanan bagi banyak orang tanpa harus berucap apa-apa.
"Keteladanan beliau itu seperti sebagaimana seorang da'i. Dakwah itu kan mauizhah hasanah (teladan yang baik), beliau memberikan keteladanan dengan sikap," katanya Abah Alwi adalah wartawan senior Republik, sejarawan Jakarta yang meninggal pada Kamis (17/9) lalu.