REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur (Jatim) mencanangkan kampanye "Tetap Bermasker" di beberapa daerah di provinsi itu dalam menyikapi menurunnya kesadaran masyarakat menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak).
Pimpinan Aisyiyah Jawa Timur, Siti Dalilah Candrawati, pada peluncuran program tersebut di Lamongan, Jatim, Ahad (27/9), mengatakan kampanye ini murni dari keprihatinan para ibu anggota Aisyiyah. Sehingga, sebagai sebuah organisasi sosial kemasyarakatan, Aisyiyah merasa terpanggil untuk proaktif mengedukasi masyarakat.
Ia mengatakan gerakan "Tetap Bermasker" secara simbolik diawali dengan pembagian masker dan penyanitasi tangan di beberapa sekolah dan pondok pesantren, serta pembagian sembako untuk keluarga pasien yang terdampak Covid-19 di Klinik Aisyiyah Brondong, Lamongan dan RS Muhammadiyah Kabupaten Kediri.
Menurut dia, pada tahap awal ditargetkan terdistribusi 100 ribu masker di seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Aisyiyah saat ini telah memiliki pimpinan daerah di 38 kabupaten/kota, kemudian 500 pimpinan cabang di tingkat kecamatan, dan 2.240 kepengurusan di tingkat ranting atau kelurahan.
"Selain itu, ada lebih dari 7.000 lembaga pendidikan dan ekonomi di bawah naungan Aisyiyah yang turut dilibatkan dalam kegiatan ini," katanya.
Meski kampanye bertajuk “Tetap Bermasker”, kata dia, isi kampanye juga mewajibkan kader Aisyiyah melakukan edukasi kepada keluarga dan orang di sekitar akan pentingnya mempraktikkan 3M. Selain itu, juga diusung isu ketahanan pangan masyarakat dengan pendampingan pembuatan kebun pangan keluarga. Salah satunya dengan mendukung benih kangkung sebanyak 50 kilogram (kg).
"Bantuan yang diberikan berasal dari swadaya anggota Aisyiyah serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Jatim, Muhammadiyah Covid-19 Crisis Center Jatim, Lazismu Jatim," tuturnya.