Senin 28 Sep 2020 19:30 WIB

Ilmuwan Cari Tahu Asal Usul Zat Fosfin yang Ada di Venus

Ilmuwan menduga kebaradaan zat fosfin di Venus adalah sebuah anomali.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Venus yang berwarna orange.
Foto: nasa
Venus yang berwarna orange.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penemuan zat fosfin di atmosfer Venus baru-baru ini membuat para peneliti dan penggemar ruang angkasa di seluruh dunia bersemangat. Salah satu hal yang mendasarinya adalah karena fosfin mengisyaratkan bahwa kehidupan di planet itu mungkin ada.

Namun, ketika fosfin pertama kali ditemukan, para peneliti tidak dapat menjelaskan bagaimana bahan kimia ini sampai di sana. Sebagian besar fosfin di  atmosfer bumi diproduksi oleh mikroba hidup, yang berarti kemungkinan adanya kehidupan di Venus tidak dapat diabaikan.

Baca Juga

Para ilmuwan juga mengeksplorasi kemungkinan lain, yang memprediksi fosfin di atmosfer, termasuk petir, gunung berapi, dan meteorit. Tak satu pun dari teori tersebut dapat menghasilkan jumlah fosfin yang terdeteksi di atmosfer Venus.

Studi terbaru yang dipimpin oleh seorang astronom Inggris, jane Greaves mengatakan penemuan fosfin bukanlah bukti kuat adanya kehidupan di Venus. Ia menyebut bahwa ini adalah kimia yang anomali dan tidak dapat dijelaskan, mencatat bahwa proses biologis hanyalah satu kemungkinan asal.

Dilansir Slash Gear, sama seperti di Mars dahulu, permukaan Venus diperkirakan memiliki danau atau bakan lautan air dengan kondisi ringan. Para peneliti mengatakan bahwa jika kehidupan memang terbentuk ribuan tahun yang lalu, fosfin bisa beradaptasi untuk menyebar di aman.

Para peneliti juga percaya bahwa kemungkinan lain untuk menjelaskan fosfin adalah kehidupan di atmosfer Venus, dengan asumsi bahwa ini berasal dari Bumi. Planet-planet di tata surya bagian dalam telah didokumentasikan untuk bertukar materi di masa lalu.

Sebagai contoh, ketika meteorit menabrak sebuah planet, mereka dapat mengirimkan batu dari planet tersebut ke ruang angkasa tempat mereka terkadang berinteraksi dengan orbit planet lain. Para peneliti mengatakan bahwa batuan dari Bumi mungkin berisi kehidupan mikroba yang beradaptasi untuk hidup di awan yang sangat asam di atmosfer Venus.

Ada mikroba yang diketahui di Bumi yang dapat hidup di lingkungan yang sangat asam. Namun, kemungkinan lainnya adalah bahwa kehidupan alien benar-benar ada di Venus yang mampu bertahan dari suhu permukaan 400 derajat Celcius yang terik dan berkembang di planet tersebut saat ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement