REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlah mengkritisi penamaan Pam Swakarsa oleh Kapolri Jenderal Idham Azis. Menurutnya, diksi tersebut dapat menyinggung dan menimbulkan kembali trauma di masyarakat.
"Ini memang agak sensitif, Pak. Karena Pam Swakarsa zaman dahulu dipakai untuk menggebuk, Pak, aksi-aksi dan kegiatan demokrasi," ujar Arteria dalam rapat dengan Kapolri, Rabu (30/9).
Polri harus lebih intensif mensosialisasikan hal ini, jika Pam Swakarsa ingin dihadirkan kembali. Termasuk soal perubahan seragam petugas satuan petugas keamanan (satpam).
"Kita apresiasi ini adalah bentuk simbolisasi hadirnya negara, Pak, melaksanakan sebagian tugas kepolisian yang non-yudisial. Tapi kembali, sosialisasinya juga harus baik," ujar Arteria.