REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Operasional Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Kolonel CKM dr Stephanus Dony mengatakan, tingkat kesembuhan pasien di rumah sakit di bawah koordinasinya mencapai 75,1 persen. Saat ini masih ada 2.370 pasien yang dirawat.
"Secara kumulatif, yang dirawat di Wisma Atlet Kemayoran mencapai 13 ribu lebih dan yang sudah sembuh dan dipulangkan mencapai 10 ribu lebih," kata Dony dalam acara bincang-bincang Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia dari Gedung Graha BNPB, Jakarta, Kamis.
Dony mengatakan, tingkat kesembuhan dan kepulangan pasien dari Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran sangat dipengaruhi oleh pola terapi yang diberikan dan hasil tes dari laboratorium bisa cepat didapatkan atau tidak. Menurut Dony, pihaknya memiliki dua alat tes reaksi rantai polimerase(PCR) yang hasilnya bisa diketahui dalam waktu lima jam. Namun, untuk beberapa tes lainnya memerlukan waktu yang lebih lama.
"Pemulangan pasien juga memerlukan prosedur, misalnya harus melengkapi surat-surat yang diperlukan, sehingga meskipun sudah dinyatakan sembuh tetap memerlukan waktu untuk bisa dipulangkan," tuturnya.
Dony mengatakan, RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran hanya menangani pasien tanpa gejala untuk melakukan isolasi, hingga pasien dengan gejala ringan dan sedang. Bila melihat data selama seminggu terakhir, mulai ada penurunan jumlah pasien yang dirawat, meskipun menurut Dony masih belum signifikan karena masih sedikit.
"Pasien yang datang dengan gejala ringan dan sedang tetap lebih banyak dibandingkan yang sembuh dan dipulangkan," jelasnya.