Sabtu 03 Oct 2020 10:44 WIB

Pemerintah Diminta Proteksi UMKM di Tengah Ancaman Resesi

Kontribusi UMKM besar terhadap pertumbuhan ekonomi saat krisis.

Anggota MPR yang juga anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar, Agun Gunandjar Gunarsa.
Foto: mpr
Anggota MPR yang juga anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar, Agun Gunandjar Gunarsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah diminta memberikan proteksi terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tengah badai ancaman resesi di dalam negeri. Anggota Komisi XI DPR Agun Gunandjar Sudarsa menilai, pemerintah bisa berperan sebagai pihak terjamin sebagai upaya proteksi bagi pelaku usaha UMKM.

Menurutnya, belum ada implementasi terukur dari kebijakan di Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penjaminan. Padahal, kata dia, UU ini seharusnya berorientasi pada kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

"Kontribusi sektor UMKM saat kondisi krisis terhadap pertumbuhan ekonomi itu tidak kecil, sementara mereka berada di posisi terbawah dan paling terdampak," tutur Agun dalam keterangan, Sabtu (3/10).

Politikus Partai Golkar ini menyarankan agar ada gambaran yang terukur terkait jaminan kepada UMKM dalam menghadapi ancaman badai resesi. Artinya, aturan yang ada benar-benar bisa memberikan proteksi terhadap UMKM. Baik pelaku UMKM perseorangan, koperasi, maupun badan usaha daerah.

"Jangan sampai yang menerima penjaminan justru pihak-pihak yang tidak terlalu terdampak resesi, atau berada pada industri besar," tegas Agun.

Agun menambahkan, jika perlu, pemerintah lebih bagi melakukan perubahan kebijakan agar proteksi UMKM melalui penjaminan bisa dirasakan manfaatnya. Misalnya, melalui penyederhanaan aturan. "Jangan sampai UMKM butuh modal, tetapi tidak ada yang bisa dijaminkan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement