Jumat 09 Oct 2020 14:42 WIB

Sultan HB X Minta tak Ada Demonstrasi Lagi

Demonstrasi berujung ricuh dan merusak sejumlah fasilitas umum.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas memadamkan api ruko yang terbakar saat unjuk rasa tolak Omnibus Law  di Malioboro, Yogyakarta, Kamis (8/10).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas memadamkan api ruko yang terbakar saat unjuk rasa tolak Omnibus Law di Malioboro, Yogyakarta, Kamis (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta tidak ada lagi aksi demonstrasi dengan pengerahan massa seperti pada Kamis (8/10). Demonstrasi berujung ricuh dan merusak sejumlah fasilitas umum.

"Kalau sekarang tidak perlu ada demonstrasi lagi ya. Saya kira sudah cukup dan saya akan minta pada aparat untuk menindak," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat.

Baca Juga

Hal ini ia katakan usai terjadinya kericuhan pada aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) atau Omnibus Law di Kantor DPRD yang berada di kawasan Malioboro, Kamis (8/10) kemarin.

Sultan juga telah meminta aparat untuk memproses pelaku anarkis secara hukum pidana.  "Saya akan minta pada aparat tindak pidana, karena ada kesengajaan untuk melakukan anarki," kata Sultan, Jumat (9/10).