REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan PEN di Istana Merdeka, Senin (12/10) pagi ini. Dalam sambutannya, Jokowi menyebut perkembangan kasus Covid di Indonesia kini semakin membaik.
Ia memaparkan, berdasarkan data per 11 Oktober, rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebesar 19,97 persen. Angka ini lebih rendah dari kasus aktif pada pekan sebelumnya yang yang mencapai 22,46 persen.
“Saya kira bagus. Karena ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif Covid dunia yang mencapai 22,1 persen. Kita lebih baik,” kata Jokowi.
Selain itu, rata-rata angka kesembuhan per 11 Oktober pun juga tercatat membaik yakni sebesar 76,48 persen. Angka ini juga lebih baik dari rata-rata kesembuhan dunia yang sebesar 75,03 persen.
“Ini juga sudah lebih baik. Karena itu angka rata-rata kesembuhan harus terus diperbaiki, terus ditingkatkan, dengan meningkatkan standar pengobatan baik di RS, ruang ICU maupun di tempat-tempat isolasi,” tambah dia.
Jokowi juga mengatakan, pemerintah telah menurunkan angka rata-rata kematian meskipun masih di atas angka rata-rata dunia. Angka rata-rata kematian di Indonesia pun sebesar 3,55 persen yang lebih rendah dari dua pekan lalu yang mencapai 3,77 persen. Kendati demikian, angka rata-rata kematian dunia tercatat sebesar 2,88 persen.
“Ini saya kira tugas besar kita ada di sini. Bagaimana angka rata-rata kematian bisa ditekan terus,” ucap dia.
Presiden meminta agar kasus positif Covid dapat terus ditekan. Pemerintah juga terus diminta agar menyampaikan mengenai pentingnya protokol kesehatan ke masyarakat.
Dalam ratas ini, Presiden juga membahas mengenai peta jalan pelaksanaan vaksinasi serta pemulihan ekonomi. Ia menyebut hingga 7 Oktober, realisasi anggaran untuk klaster bantuan sosial telah mencapai 66 persen, UMKM sebesar 76 persen, dan klaster penambahan subsidi energi sebesar 94 persen.