Ahad 18 Oct 2020 22:37 WIB

Covid-19 di Jember Meningkat Tajam Selama Sepekan

Total kasus Covid-19 tercatat sebanyak 107 kasus sejak 11 Oktober -18 Oktober 2020.

Jumlah penambahan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, meningkat tajam selama sepekan terakhir.
Foto: ANTARA/Seno
Jumlah penambahan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, meningkat tajam selama sepekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Jumlah penambahan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, meningkat tajam selama sepekan terakhir. Total kasus Covid-19 tercatat sebanyak 107 kasus sejak 11 Oktober hingga 18 Oktober 2020.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jember, tercatat rata-rata mencapai belasan kasus per hari. Sehingga selama sepekan selalu ada kecamatan yang memiliki risiko tinggi atau zona merah terpapar virus Corona.

"Hari ini ada penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 17 orang, sehingga total warga yang terinfeksi virus corona mencapai 1.026 orang," kata Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jember Gatot Triyono di Jember, Ahad (18/10).

Dengan peningkatan kasus yang signifikan itu, kecamatan yang masuk zona merah atau risiko tinggi penyebaran virus corona juga bertambah dan berubah seiring dengan penambahan kasus di kecamatan tersebut.

"Pada 11 Oktober 2020, kecamatan yang masuk zona merah hanya Kecamatan Ajung, kemudian hari berikutnya berubah menjadi Kecamatan Sumbersari yang masuk zona merah, dan bertambah menjadi dua kecamatan masuk zona merah," tuturnya.

Pada 18 Oktober 2020 tercatat tiga kecamatan masuk risiko tinggi penyebaran virus Corona yakni Kecamatan Ajung, Jenggawah, dan Semboro seiring dengan penambahan 17 kasus positif Covid-19 di Jember.

"Hari ini jumlah pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 9 orang, sehingga total warga yang dinyatakan sembuh mencapai 872 orang atau sekitar 84,99 persen," katanya.

Saat ditanya riwayat perjalanan atau klaster apa yang mendominasi peningkatan kasus Covid-19 Jember, Jubir Satgas yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi tersebut tidak bisa menjawab dan mengaku masih akan mencari info lebih dulu.

"Berdasarkan info yang kami dapat, tidak ada klaster khusus dalam penambahan kasus Covid-19. Mereka yang terpapar virus corona ada wiraswasta, petani, pedagang, karyawan bank, pelajar, ibu rumah tangga, dan karyawan swasta," ujarnya.

Klaster perkantoran juga semakin bertambah di Jember yakni Kantor Bea Cukai, Bank Jatim, Kejaksaan Negeri Jember, BPJS Kesehatan, dan Pengadilan Negeri Jember.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement