REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan pada Selasa ini, terjadi lonjakan jumlah kasus warga yang terkonfirmasi positif. Satgas mencatat penambahan 30 kasus.
"Pada hari ini atau Selasa, kasus warga yang positif Covid-19 bertambah 30 orang yang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sukabumi," kata perwakilan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, dari 30 pasien baru Covid-19 tersebut mayoritas berasal dari Kecamatan Cibadak dan tersebar di kecamatan lainnya seperti Cicantayan, Cidadap, Caringin, Parakansalak dan lain-lain.
Adapun riwayat para pasien ini tertular Covid-19 seperti kontak erat dengan pasien positif sebelumnya, tenaga kesehatan, perjalanan ke luar kota, pedagang dan ada juga yang tidak tahu riwayat bisa tertular virus itu.
Dari 30 pasien itu 18 orang menjalani isolasi di rumah sakit dan 12 lainnya memilih isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Bagi mereka yang melaksanakan isolasi mandiri mendapat pengawasan ketat dari pihak puskesmas dan dilarang berinteraksi dengan siapapun untuk mengantisipasi terjadinya penularan.
Tingginya jumlah warga yang tertular Covid-19 dikarenakan beberapa faktor. Pemkab Sukabumi menyebut saat ini pemkab terus melakukan pemeriksaan usap (swab) secara masif kepada warga yang berisiko tinggi, sehingga terungkap kasus baru. Kemudian pemeriksaan usap secara mandiri dan keluar masuk daerah atau zona merah.
"Masih tingginya jumlah warga yang terinfeksi penyakit ini harusnya masyarakat semakin peduli dan sadar agar menerapkan protokol kesehatan secara maksimal sebagai langkah pencegahan untuk meminimalisasitertular Covid-19," ujarnya.