REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH - Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh mengkritik kunjungan delegasi Arab ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dengan perlindungan polisi Israel.
"Masjid Al-Aqsa harus dimasuki melalui gerbang pemiliknya, bukan melalui gerbang pendudukan Israel," kata Shtayyeh dalam rapat kabinet mingguan pada Senin.
"Sangat menyedihkan melihat beberapa delegasi Arab memasuki kompleks itu melalui gerbang Israel, sementara jamaah tidak diberi akses ke sana untuk melakukan sholat," tambah dia.
Pada Minggu, delegasi dari Uni Emirat Arab (UEA) mengunjungi Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan pasukan Israel. Kunjungan itu dilakukan saat Bahrain dan Israel menandatangani kesepakatan pada Minggu untuk meresmikan hubungan diplomatik mereka.
Shtayyeh menggambarkan kesepakatan Bahrain-Israel sebagai hadiah gratis bagi penjajah Israel agar mendorongnya untuk mencaplok lebih banyak tanah Palestina dan membangun lebih banyak permukiman Yahudi.
Bahrain, UEA, dan Israel sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik, budaya, dan komersial penuh setelah penandatanganan perjanjian normalisasi yang kontroversial pada 15 September di Gedung Putih.