REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Luthfi bin Yahya, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar, menghadiri istigasah kubro di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Rabu (21/10).
Menurut Habib Luthfi bin Yahya, istigasah memiliki arti bahwa manusia pada dasarnya makhluk lemah yang tidak akan sanggup menyelesaikan permasalahan tanpa pertolongan Allah SWT.
"Kita mohon pertolongan kepada Allah atas ketidakmampuan kita, maka istigasah tersebut menunjukkan kelemahan kita dan masih sangat perlu pendekatan diri kita kepada Yang Mahakuasa," ujar Habib Lutfi.
Menurutnya, dengan mengingat kebesaran dan sifat-sifat Allah SWT, maka ketauhidan dalam diri seseorang akan semakin kuat. Pun demikian dengan kepedulian terhadap sesama.
"Melalui apa yang kita baca dan mengingat kebesaran-kebesaran Allah SWT akan menambah tauhid, makrifat, dan keyakinan kita kepada Allah SWT, dan menuntun kita untuk peduli sesama," kata Habib Luthfi.
Istigasah kubra tersebut digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan undangan terbatas. Selain itu, sekitar 1 juta santri di seluruh Jabar mengikuti istigasah kubro secara virtual.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, istigasah kubro menjadi momentum untuk instropeksi dan memanjatkan doa kepada Allah SWT.
"Momen ini sangat tepat digelar sebagai bahan introspeksi kita dan mohon pertolongan kepada Allah SWT terkait masalah bangsa saat ini," ujar Ridwan Kamil yang akran disapa Emil.
Menurut Emil, Indonesia tengah diterpa ujian. Mulai dari pandemi Covid-19, bencana alam, sampai kondisi sosial politik. Dengan istigasah kubro, ia berharap permasalahan di Indonesia, khususnya Jabar, segera selesai dan kembali kondusif.
"Mudah-mudahan selepas ini kondisi Jabar lebih damai, kondusif, dijauhkan dari mara bahaya, dan pandemi Covid-19 segera berakhir," katanya.
Kendati digelar secara terbatas dan virtual, istigasah kubro berjalan khidmat. Para santri pun mengikuti acara istigasah kubro dengan khusyuk.
Emil mengatakan, istigasah kubro dilaksanakan dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober.
"Itulah betapa pentingnya istigasah kubro ini walaupun kondisinya sekarang berbeda dengan sebelum karena pandemi COVID-19. Tapi, hal itu tidak mengurangi kekhidmatan," katanya. N Arie Lukihardianti