Senin 26 Oct 2020 14:52 WIB

Antisipasi Banjir Sawah, SYL Bentuk Brigade La Nina

Brigade La Nina dibuat untuk petani dan petugas lapangan mencapai target tanam

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan petani mengoprasikan mesin pemotong padi saat panen raya, di Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, Lampung, Selasa (6/10/2020). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan sektor pertnian menjadi kekuatan ditengah pandemic COVID-19, sektor pertanian Lampung diharapkan bukan hanya memenuhi kebutuhan Lampung melainkan untuk Indonesia juga.
Foto: Antara/Ardiansyah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan petani mengoprasikan mesin pemotong padi saat panen raya, di Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, Lampung, Selasa (6/10/2020). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan sektor pertnian menjadi kekuatan ditengah pandemic COVID-19, sektor pertanian Lampung diharapkan bukan hanya memenuhi kebutuhan Lampung melainkan untuk Indonesia juga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, membentuk Brigade La Nina, Senin (26/10). Pembentukan itu untuk memastikan penanganan iklim La Nina yang berpotensi menganggu proses musim tanam padi pertama periode Oktober 2020-Maret 2021.

Syahrul mengatakan, dibentuknya Brigade La Nina salah satunya untuk memberikan dorongan kepada petani dan para petugas lapangan dalam mengejar target pertanaman kali ini. Pemerintah menargetkan luas tanam pada musim tanam (MT) I kali ini bisa mencapai 8,2 juta hektare (ha).

"La Nina ini tidak biasa karena curah hujan bisa lebih tinggi 20-40 persen dan itu memberikan gejala banjir dan longsor yang harus kita hadapi," kata Syahrul di Jakarta, Senin (26/10) siang.

Ia mengatakan, dari luasan tersebut, diharapkan produksi beras bisa mencapai 17-20 juta ton beras yang dihasilkan tahun depan. Selain itu, diyakini terdapat stok sisa tahun 2020 yang menjadi stok awal 2021 sebanyak 7,4 juta ton sehingga jika target-target tercapai total pasokan beras mencapai 27 juta ton.