REPUBLIKA.CO.ID, HONGKONG -- Petugas bea cukai Hong Kong menyita 100 ribu masker palsu dan menangkap satu orang dalam operasi masker palsu terbesar sepanjang sejarah. Departemen Layanan Informasi Hong Kong mengatakan masker-masker itu akan dikirimkan ke luar negeri.
Menurut mereka nilai masker palsu itu mencapai 400 ribu dolar AS. Masker-masker tersebut disita dari sebuah gudang di Hong Kong pada Rabu (28/10).
Departemen Informasi mengatakan penyitaan tersebut mengarah pada penggeledahan sebuah kantor. Pihak berwenang menangkap manager berusia 71 tahun di kantor tersebut.
"Penyelidikan awal mengungkapkan pedagang yang tidak bermoral berniat untuk mengirimkan masker-masker ke luar negeri untuk dijual dan diambil untungnya, bea cukai mencari sumber masker yang terlibat dalam kasus ini, sampel juga sudah dikirimkan ke laboratorium untuk diuji keamanannya," kata Departemen tersebut, Jumat (30/10).
Pada akhir Januari lalu agen bea cukai Hong Kong menggelar operasi dengan nama sandi 'Guardian'. Departemen mengatakan operasi itu menyelidiki penyelundupan alat pelindung diri (APD) seperti masker.
Pihak berwenang melakukan sekitar 80 penangkapan dan menyita hampir 6 juta masker. China daratan menjadi sumber utama APD palsu atau berkualitas rendah.