Sabtu 31 Oct 2020 13:29 WIB

JK Prediksi Indonesia Bebas Covid-19 pada 2022

JK perkirakan pandemi Covid-19 di Indonesia baru bisa selesai pada tahun 2022.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla bersiap mengikuti peringatan HUT PMI ke-75 secara virtual di Markas PMI, Jakarta, Kamis (17/9/2020). Peringatan HUT PMI ke-75 mengusung tema Solidaritas Untuk Kemanusiaan.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla bersiap mengikuti peringatan HUT PMI ke-75 secara virtual di Markas PMI, Jakarta, Kamis (17/9/2020). Peringatan HUT PMI ke-75 mengusung tema Solidaritas Untuk Kemanusiaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Palang Merah (PMI) Jusuf Kalla (JK) menyatakan butuh waktu sampai tahun 2022 bagi Indonesia untuk benar-benar pulih dari pandemi Covid-19. Hal ini kata JK, lantaran vaksin baru siap pada pertengahan tahun 2021. Sedangkan, proses vaksinasi membutuhkan waktu setahun lebih, paling tidak kepada 70 persen populasi yang tinggal di Indonesia.

"Kalau ditanya kapan kira-kira pandemi Covid-19 ini selesai, maka saya perkirakan di Indonesia baru bisa selesai pada tahun 2022. Karena yang bisa menyelesaikan ini hanyak vaksin, dan test klinis vaksin itu baru bisa keluar antara Januari–Februari 2021 dan mulai produksi Maret," ujar JK dalam keterangan yang diterima Republika, Sabtu (31/10).

Ia mengatakan, apalagi negara-negara produsen vaksin seperti China, Inggris dan Amerika, tentunya akan mengutamakan kebutuhan dalam negerinya sebelum mengirimkannya ke negara lain termasuk Indonesia. Karena itu, proses pengiriman vaksin tentu memerlukan waktu dan proses ke Indonesia.

"Kira-kira nanti vaksinasi bertahap dalam negeri mulai antara Mei dan Juni. Kalau kita melakukan vaksinasi secara besar-besaran dalam artinya 1 juta orang divaksin per-hari maka itu akan membutuhkan waktu 1 tahun," ujar JK.

Namun demikian, JK juga memperkirakan untuk melakukan vaksinasi kepada satu juta populasi per hari bukanlah pekerjaan mudah. Hal ini mengacu, kemampuan test Covid-19 Indonesia hingga saat ini maksimum hanya 30 ribu spesimen per hari.

JK pun memperkirakan kemampuan pemberian vaksin pada pertengahan tahun depan hanya bisa diberikan kepada 500 ribu orang setiap harinya.

"Nah untuk itu saya perkirakan kita hanya mampu vaksin 500 ribu orang sehari, maka itu dibutuhkan waktu 2 tahun," ungkapnya.

Untuk itu, JK telah meminta segenap relawan PMI untuk lebih insentif lagi melakukan penyemprotan disinfektan untuk memutus mata rantai penularan dan masyarakat untuk lebih disiplinkan lagi dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Jujur ini membutuhkan daya tahan kita untuk mengatasi ini untuk itu saya minta agar operasi penyemprotan disinfektan PMI lebih diintensifkan lagi dan masyarakat lebih disiplin lagi untuk mengurangi penyebaran Covid-19," kata JK melanjutkan.

Dalam rangka pemberian vaksin kepada masyarakat, JK juga menyatakan PMI telah menyiapkan 230 Unit Donor Darah yang tersebar di wilayah Indonesia sebagai Pos pemberian Vaksin, disertai ribuan tenaga vaksin.

“Dalam upaya pemberian vaksin ini  PMI akan menyiapkan UDD sebagai pos vaksin PMI memiliki 230 UDD dan ribuan tenaga vaksin itu semua akan kita kerahkan untuk mempercepat pemberian vaksin kepada masyarakat," ungkap JK.

Sementara, untuk kondisi ekonomi JK memperkirakan pada tahun 2021 ekonomi akan mengalami pemulihan 50 persen normal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement